Dalam musyawarah ini dibicarakan asal usul keturunan, budi pekerti calon menantunya itu serta jaminan masa depan si gadis dan lain-lain sebagaimana supaya jangan timbul pertanyaan di belakang hari. Â Setelah mufakat sudah diputuskan, kemudian ditentukan waktunya kapan untuk memberikan jawaban atas lamaran tersebut.
Pada waktu mendengarkan jawaban yang telah ditentukan, datanglah kembali utusan dari pihak pemuda mendengarkan keputusan dari pihak gadis. Kalau lamaran itu diterima dari pihak orang tua si gadis pada waktu itu tak lupa pula menyatakan atas kekurangan yang terdapat pada anak gadisnya, agar nanti jangan menjadi penyesalan setelah menjadi isteri di pemuda. Baik pula kiranya untuk dapat ketahui bunyi pantun sehubungan dengan uraian pantung pinangan diatas antara  lain berbunyi:
Sungguh elok pohon kuini
Tidak langok mata memandang
Niat hati kami disini
Kami datang untuk meminang
Ambillah sirih beserta pinang
Kunyah dahulu baru ditelan
Awak datang untuk meminang
Kami terima kedua belah tangan