Mohon tunggu...
Mohamad Agus Yaman
Mohamad Agus Yaman Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman

kreator Prov. Kep. Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Komunikasi Seniman Bangka

4 Oktober 2019   09:14 Diperbarui: 23 November 2020   08:26 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendokumentasikan seni tradisional daerah adalah penting untuk generasi masa depan(foto:agusyaman)

Ciri-ciri komunikasi di antara seniman, budayawan, dan pekerja seni di Kabupaten Bangka lebih banyak dilakukan saat mereka berada dalam suatu komunitas atau saat salah satu dari mereka berada dalam kelompok yang lainnya. Mereka akan lebih banyak bertukar pikiran atau tatkala mereka berada dalam warung kopi. Sedangkan komunikasi antar personal, biasanya dilakukan saat bertemu di jalan atau bertemu tanpa sengaja, seperti rapat atau pertemuan antar seniman, ini pun jarang dilakukan, bisa terhitung dalam waktu 1 tahun, karena kebanyakan dari seniman maupun budayawannya berada pada fase persahabatan pada kelompok-kelompok atau komunitas-komunitas budaya, artinya mereka lebih banyak bertemu dengan teman-temannya yang lain yang ada dalam kelompok tersebut. Selain itu dikarenakan seniman/budayawan berada dalam kelompok maka komunikasinya lebih meluas, rasa segan dan sungkan pun dapat ditutupi. Namun kebanyakan seniman/budayawan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap seniman lain jika salah satu seniman itu maju dan sukses dalam suatu proyek. Karena sudah lumrah seorang seniman memiliki tenggang rasa yang tinggi dan memiliki kepekaan yang kuat sekaligus sensitif dalam keberhasilan teman-temannya, karena ini menjadi motivasinya "kenapa aku tidak bisa seperti dia?".

Ada kalanya dalam kerjasama/menciptakan sebuah karya besar seperti membuat tari kolosal atau tari massal atau membuat tari yang dikhususkan kepada daerahnya seperti: tari sambut daerah atau lain sebagainya, para seniman juga merasa saling tidak sejalan dengan ide-ide dari rekannya, ada kalanya ego dalam penciptaan karya seni itu melonjak, kadang ada juga tidak sejalan dikarenakan merasa tingkat pendidikannya lebih tinggi atau sudah/lebih banyak pengalaman atau sudah melakukan banyak terhadap seni budaya daerahnya atau merasa lebih profesional dari seniman dan budayawan lain. Namun sampai detik ini hal seperti itu masih jarang terjadi karena seniman/budayawan satu daerah itu memiliki kebaikan dan pengertian di atas rata-rata, apalagi seniman dari luar daerah yang berniat memajukan dan mengembangkan seni budaya daerah lainnya, sedangkan ia adalah Magister ataupun seorang Doktor. 

Jika hal yang buruk terjadi pada perselisihan beda pendapat antar seniman/budayawan dan pekerja seni tersebut maka itu baik atau buruknya tergantung dari pandangan masing-masing orang yang memperhatikannya, apakah ia layak memiliki ego yang demikian atau tidak. Tiap seniman budayawan memiliki kelebihan dan kekurangan, kekurangan sesama seniman/budayawan baiknya ditutupi agar tidak merugikan diri sendiri. Informasi-informasi dari seniman atau dari orang lain mengenai diri seniman yang lain lebih dipercaya dibandingkan nilai posisitf yang telah diperlihatkan seniman tersebut, karena kita lebih melihat hasil buruknya dibandingkan hasil baiknya dan meniadakan kepercayaan dan pertemanan yang pernah kita jalani kepadanya, oleh karena itu mendengar dari kedua belah pihak lebih baik dengan adanya saksi-saksi. 

Namun jika para seniman tersebut dipertemukan dalam kerjasama untuk suatu proyek besar, permusuhan/perang dingin pun mencair dan persahabatan pun layaknya dinomorsatukan, sifat iri dengki terhadap keberhasilan salah satu dari mereka baiknya dikubur baik-baik. Seperti yang kita ketahui,  tidak ada orang berhasil kecuali apa yang diusahakannya.

Di desa/kecamatan/kabupaten/kotamadya yang ada di Bangka ini, komunikasi antar seniman dan budayawan dalam hal bersenda gurau biasa disebut dengan ngulau kawan. Artinya komunikasi dilakukan dengan bercanda (lisan) atau suatu pesan dari satu orang ke orang lain seperti kelakar di sengaja maupun tidak disengaja asalkan dapat saling menyenangkan hati, bisa merenggangkan ketengangan, dan semakin memperkuat tali silahturahmi. Inilah salah satu cara seniman dan budayawan Bangka dalam mencairkan tiap suasana bila bertemu, hanya untuk menghilangkan pengalaman-pengalaman buruk yang telah terjadi dan untuk menyegarkan suasana ke depan.

Setiap tahun dalam beberapa hari biasanya para seniman dan budayawan berkumpul, seperti saat di minta untuk menjadi juri FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional), maka inilah saat-saat yang tepat mereka bersenda gurau dan dari sini juga informasi-informasi cepat tersebar melalui satu orang ke orang lain. Sejalan dengan perkembangan jaman, kemajuan elektronik, pengetahuan dan pendidikan, pola komunikasi gi ngulau kawan (pergi bercanda dengan teman) semacam ini sedikit demi sedikit beralih ke media elektronik yang sangat cepat menyebarkan informasi kepada seniman/budayawan, seperti grup Whatsapp, Line, dan lain-lain di kelola oleh seniman/budayawan yang rajin menciptakan suasana berbagi cerita/berita atau seniman/budayawan yang membentuk suatu komunitas atau lembaga seni.

Media ini menjadi Surat Kabar Seniman (SKS). SKS semacam ini pernah dilakukan oleh pengguna Facebook namun sekarang beralih cepat ke Whatsapp dan Line yang sangat diminati orang banyak sebagai penyampai berita/informasi singkat. Kegunaan komunikasi dalam sosial media bagi seniman/budayawan adalah sebagai berikut;

  1. Pertemuan-pertemuan singkat walau hanya sebatas teman ngopi atau teman ngobrol menjadikan tali silahturahmi semakin erat, itu karena media sosial dapat digunakan untuk mengajak sesama seniman nongrong bersama-sama, biasanya mereka akan pamer kopi atau makanan di status WA dan ini menjadi daya tarik tersendiri untuk mengajak teman-teman kumpul atau datang kerumah.
  2. Sosial media dalam lingkungan seniman digunakan mereka untuk saling memberitahukan berita-berita yang sedang berlangsung atau rencana-rencana seni budaya kedepan oleh pemerintah setempat.
  3. Media sosial bagi seniman adalah media yang memberi kesempatan kepada mereka untuk memperoleh informasi, pendidikan, dan sebagai sarana bagi mereka untuk mengemukakan kebutuhan, pendapat dan kepentingan.

Membicarakan masalah kepentingan, ada baiknya kita berbelok membahas masalah seniman/budayawan tradisional yang ada di desa-desa Bangka Belitung karena mereka lah para pelestari seni tradisional. Pentingnya seniman tradisional tercermin dari tujuan seniman-seniman kota dalam menjual karya-karya ciptaannya karena seniman kota membutuhkan seni tradisional, tapi apa yang di dapat seniman tradisional?  Sedikit sekali. Penulis mendengar dari mereka, jika mereka sudah cukup merasa bahagia bila didatangi seniman-seniman kota, bertamu dan bertanya-tanya tentang seni tradisional mereka, mereka akan antusias menjawab bahkan mereka akan mengajak makan dan minum bersama-sama dirumah mereka.

Tanpa kita sadari seniman tradisional dapat meningkatkan pengetahuan seniman kota dan generasi muda yang suatu waktu mengarah pada aspek-aspek pembangunan seni dan budaya di kota. Tentunya, semua tentang pembangunan itu juga berupa pengembangan seni tradisional. Informasi yang dikemukakan oleh para seniman tradisional, bisa membuka horizon pandangan seniman kota terhadap permasalahan yang seniman tradisional hadapi terutama yang berkaitan dengan partisipasi dalam promosi dan pembangunan bidang seni budaya daerah di desa mereka. Seni tradisional yang ada di desa dan tumbuh di perkotaan merupakan pembangunan moral kepada generasi muda, menjaga diri mereka agar tetap baik, sopan dan beradap jadi jangan mengatakan kalau seni tradisional itu kampungan dan hanya milik orang desa, tidak layak diajarkan di kota.  

Seni tradisional telah membantu perkembangan masyarakat kota baik yang menyangkut kepercayaan, perkembangan sosial dan budaya. Bahkan, lewat seni tradisional itulah jati diri kelompok budaya yang ada di kota bisa terlihat hingga saat ini. Mari kita jaga seni tradisional kita, ajarkan kepada anak cucu, serta perhatikan kesejahteraan seniman-seniman yang ada di pedesaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun