Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wong Kenthir, Antologi Penolak Virus Corona

29 Januari 2020   06:51 Diperbarui: 29 Januari 2020   06:56 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perubahan pengertian gila ini tentu tidak akan merubah penyertian harfiah dalam KBBI sebab nanti membuat bahasa semakin kacau.

Sebutan "penyair gila" agaknya kini justru disukai oleh para penyair yang katanya memiliki arti kegilaan pada apa yang dikerjakan seorang penyair. Belum gila kalau belum memiliki antologi yang menandakan bahwa ia telah sungguh-sungguh menjadi seorang penyair yang memiliki karya.

Namun tentu kita berharap bahwa kegilaan dalam antologi ini adalah gila dalam arti dasyat ! Ya puisi yang dasyat. Apakah memang demikian puisi-puisi dalam antologi gila ini dasyat, mari kita simak puisi-puisi dalam antologi ini satu per-satu

Wong Kenthir dan Kegilaan yang Wajar

Menjadi seniman panggilan jiwa yang tak terkendalikan bahkan oleh dirinya. Seniman dengan personalnya yang melekat memiliki ciri-ciri pribadinya tersendiri bahkan tak dimiliki oleh orang lain. Inilah yang menjadi dasar di dalam berkesenian termasuk sastra di dalamnya juga sama dengan di berbagai jenis kesenian lain.

Seniman yang telah memiliki kelekatan dengan dirinya tak dapat dipisahkan bahkan merupakan figur yang menjadi pamor karya seninya.

Bukti melekatnya karya seni dan personal seniman itu telah ditunjukan seniman-seniman yang telah populair dan publik pun langsung mengatakan dalam hatinya ketika melihat wajah atau gambar seniman tersebut. 

Ketika gambar itu menampilkan wajah seseorang langsung pembaca atau yang melihat gambar itu menyebut dalam hatinya akan jenis seni yang digelutinya. Ketika ditampilkan Wajah Rio Febrian maka orang langsung yakin ia adalah seorang penyanyi. Ketika di rampilkan wajag Gesang orang langsung menyebut dalam hatinya ia adalah komponis lagu keroncong bahkan pada nama lagunya Bengawan Solo. Ketika ditampilan Wajah Chairil Anwar orang akan menyebut dalam hatinya dialah sastrawan Angkatan '45 dan pengarang puisi Kerawang Bekasi. Demikian melekatnya kegilaan itu pada personal seniman.

Jadi sangat beralasan jika antologi Gila ditampilkan untuk melihat sejauh mana kegilaan yang wajar yang dilakukan seniman sastra (penyair) pada tataran tertentu. Boleh jadi kelak suatu saat buku ini dicari banyak orang untuk memperkuan historia data seseorang (penyair).

Bahwa yang bersangkutan betul memiliki kelekatan dengan jenis seninya yaitu puisi sang dibuktikannya dengan buku antologi Wong Kenthir. (Rg Bagus Warsono, Kurator sastra di HMGM))

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun