Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Tulisan Tangan Tak Semata Mengobati Kerinduan

12 September 2018   22:39 Diperbarui: 12 September 2018   23:01 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Demikian yang dialami tokoh-tokoh sastrawan masa lalu, tulisan tangan mereka menjadi bukti sejarah yang mendukung otentiknya operistiwa dan pelakunya.

Bila Anda tak percaya akan apa yang penulis utarakan di atas, silahkan cek saja diri dan keluargamu. Berapa kali Anda ganti hanpon? Padahal baru setahun, seorang teman telah berganti hanpon 2-3 kali. Lalu berapa kali Anda mengganti latop atau notbook?

Inilah yang menjadi kurangnya pemahaman akan perubahan teknologi digital itu. Sementara negeri-negeri pemproduksi alat informasi ini bertepuk tangan dan terus mengebangkan produksinya

 Zaman sudah berubah semakin modern semakin dimudahkan oleh teknologi. Termasuk dalam dunia tulis menulis yang didalamnya adalah penulis dan media. Menyikapi hal ini perlu secepatnya diberikan pada generasi muda bahkan memulainya dari pendidikan Taman Kanak-kanak. 

Keterlambatan penyerapan pendidikan dunia teknologi informasi menyebabkan kesenjangan antara sarana media yang ada dengan sumber daya yang dimiliki masyarakat, sehingga pemahaman itu hanya dari belajar antar pengguna. Akibatnya adalah pemahaman pada segi pemakaian bukan pada pemahaman teknologi dan dampak serta manfaatnya.

Kenyataan mereka yang telah memahami dimulai sejak bangku universitas, itu pun pada fakultas tertentu. Sedang yang lain lebih banyak belajar teknologi invormasi dengan cara otodidak.

Di dunia sastra peran teknologi informasi semakin besar dan kuat. Pemahaman teknologi dan praktiknya harus dikuasai para pelaku sastra. Beruntunglah para pelaku sastra itu kebanyakan berlatar pendidikan dan banyak mengenyam pendidikan tinggi, sehingga memasuki era digital sastrawan dapat menyikapi dan tidak tertinggal.

Sengaja kami, Lumbung puisi dalam edisi favoriete menggagas sebuah antologi tulisan tangan. Berupa kumpulan tulisan tangan penyair Indonesia.

Puisi Tulisan Tangan tidak semata mengobati kerinduan, tetapi untuk mebuat sejarah yang ditinggalkan dalam panca roba kehidupan. Bahwa penyair Indonesia tidak asal mengetik naskah dalam era digital ini tetapi membuktikannya dalam tulisan tangan mereka.

Antologi Tulisan Tangan Penyair

Satrio Piningit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun