Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yuk Ikut Antologi bersama Tulisan Tangan Penyair

29 Juni 2018   16:16 Diperbarui: 29 Juni 2018   16:25 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam tahun 2018 sastra Indonesia khusus puisi dalam seperti halnya  tahun-tahun sebelumnya dengan seputar kreatifitas baca tulis dan  kumpulan puisi dari berbagai komunitas. 

Perhelatannya hampir sama  meskipun di sisi lain tampak kegairahan yang setiap tahun terus  bertambah, yakni tentang meningkatnya pecinta sastra khusus puisi dan  semakin banyaknya pelaku-pelaku sastra dari generasi baru serta  munculnya penyair-penyair muda potensial.

Aktifitas baca tulis puisi tampaknya semakin meningkat meski kelihatan  tampilannya seperti monoton dan klasik. Beberapa peningkatan gebrakan  baru tampak dilihat seperti dengan mengemas puisi dan kesehatan, puisi  dan gerakan makan ikan, puisi dan anti kekerasan terhadap anak dan  keluarga, atau tentang puisi dan gerakan anti korupsi.

Kegiatan  sastra khusus puisi lain dari berbagai komunitas dan aktifitas melalui  media elektronik pun banyak dilakukan dengan aneka rupa walau tampak  hanya mengulang. Keadaan ini pun tampak terjadi seperi hal biasa saja.

Dari isi inilah Lumbung Puisi terdorong keinginan untuk memunculkan  sesuatu yang baru yang dapat menjadi sebuah sejarah dalam hal tul;is  menulis bidang sastra khusus puisi. Akhirnya kerinduan itu muncul  ditengah rasa tampilan-tampilan puisi dan karya buku serta aktifitas  penyair yang pada masa ini tampak berjalan seadanya.

Bahwa penyair perlu untuk dikenal dan mengenalkan kepada masyarakat  tetang segala sesuatunya bahkan kehidupannya merupakan kesan tersendiri.  Hal ini menginat penyair juga merupakan figur publik yang sering bahkan  sering diperhatikan oleh masyarakat. Keinginan untuk melihat lebih jauh  tetantang penyair itu bukan hal baru tetapi sebagai tuntutan ilmiah  terhadap pengetahuan sastra bagi kita dan masyarakat.

Salah datu  bentuk keingintahuan masyarakat itu tidak hanya pusi dan buku  antologinya tetapi juga tulisan tangannya, untuk memberi keyakinan bahwa  [enyair adalah pelaku sejaran dan pelaku sastra itu sendiri. Diantara  untuk diketahui itu adalah bagaimana bentuk tulisan tangan m,ereka.

Dari kebutuhan itu tulisan tangan penyair perlu dibukukan agar  menjadi keyakinan masyarakat dan pembuktian bahwa seorang penyair  memiliki proses pembuatan puisi sehingga menjadi antologi. Tulisan  tangan penyair dijadikan keyakinan bahwa keberadaan penyair betul  sebagai penyair yang tidak hanya menulis di hp atau di komputer tetapi  juga dalam kesehariannya juga menulis dari tulisan tangannya.

Antologi tulisan tangan penyair juga merupakan sebuah tantangan dan juga  ketrampilan lain yang dimiliki penyair yang tidak saja mamopu  menunjukan puisi-puisi tetapi juga mampu mrenunjukannya dengan tulisan  aseli tangnnya dalam menulis puisi.

Sifat : Dokumentasi sastra puisi /Gratis !

Ketentuan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun