Beberapa hari lalu, saya mendapat kesempatan istimewa untuk berbincang dengan sosok pebisnis yang rendah hati namun penuh inspirasi: Dr. HM Sulthon Amien, MM.
Wawancara ini berlangsung di Podium Podcast, kanal YouTube milik PWMU.TV, media resmi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Meski undangan wawancara ini saya ajukan secara mendadak, Yai Sulthon, begitu saya akrab menyapanya, menerima dengan tangan terbuka, tanpa protokol yang berbelit.
Sikapnya hangat dan bersahaja, jauh dari kesan birokratis atau eksklusif yang kadang melekat pada figur pebisnis sukses.
Padahal, kesibukannya luar biasa. Dia memimpin jaringan laboratorium medis yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia, sebuah usaha yang tidak hanya berkembang secara bisnis, tapi juga berdampak secara sosial.
Di tengah hiruk-pikuk aktivitasnya, dia tetap menyempatkan diri untuk hadir, berbagi cerita, dan menebar inspirasi.
Kedermawanan dan kesederhanaannya bukan sekadar reputasi yang dibangun dari luar, tetapi sikap hidup yang benar-benar ia hidupi.
Bagi saya pribadi, Sulthon Amien bukan pebisnis biasa. dia adalah representasi dari sosok yang memadukan ketajaman bisnis, kedalaman spiritual, dan komitmen sosial dalam satu tarikan napas.
Dia tidak hanya bicara soal target dan pertumbuhan, tetapi juga tentang nilai, keberkahan, dan kebermanfaatan.
Dalam menjalankan usaha, dia meletakkan fondasi nilai-nilai dakwah, tanggung jawab sosial, serta semangat untuk berkontribusi bagi umat.