Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Melangkah Meski Takut, Maju Meski Ragu

11 Mei 2025   17:54 Diperbarui: 12 Mei 2025   14:23 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | tuaindeed via Kompas.com

Keraguan yang berlarut adalah pembunuh paling sunyi dari potensi manusia. Ia tidak mencela, tidak membentak, tapi perlahan melumpuhkan.

Banyak orang gagal bukan karena kurang pintar, tapi karena tak pernah cukup berani. Mereka terus menunggu momen yang tepat. Padahal, hidup tak pernah menyediakan waktu yang sempurna.

Setiap kali peluang muncul, yang lebih dulu menyergap adalah rasa takut. Ya, takut salah, takut gagal, takut menyesal. Mereka hidup dalam pusaran pertimbangan yang tiada habisnya.

Bukannya tak punya mimpi, mereka justru terlalu sering mengurung mimpi itu dalam sangkar logika dan kekhawatiran.

Dalam benak mereka, satu langkah ke depan bisa jadi awal dari jatuhnya harga diri. Maka mereka diam, menunda, dan menunggu waktu yang sempurna. Yang ujungnya sering kali tak pernah datang.

Takut gagal adalah rasa yang sangat manusiawi. Namun, bagi sebagian orang, rasa takut ini membentuk tembok tinggi yang menghalangi gerak.

Mereka bukan tidak mampu, tetapi selalu dicekik oleh pertanyaan: "Bagaimana jika nanti salah? Bagaimana jika aku menyesal?"

Saya jadi ingat pelajaran hidup dari seorang teman. Punya usaha properti. Dia dikenal ulet dan pantang menyerah. Tapi di balik kesuksesannya hari ini, ternyata ada masa-masa gelap yang nyaris membuatnya berhenti.

Dia pernah bercerita, bagaimana dulu ia begitu takut memulai. Dia punya tabungan pas-pasan, keluarga yang bergantung padanya, dan tak ada jaminan usaha itu akan berhasil.

Setiap malam, ia dilanda pergulatan batin: "Bagaimana kalau rugi? Bagaimana kalau gagal? Bagaimana kalau malah menyusahkan orang rumah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun