Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerpen Penantian

10 Mei 2021   20:29 Diperbarui: 10 Mei 2021   20:41 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi foto:prominent.com

Semestinya sudah kukabarkan masalah ini secepatnya. Di saat prasangka, kegundahan, juga ketertarikan membakar hatiku. Ketika aku harus mengakhirinya dengan berterus terang. Menyatakan semua yang terendap lama di batin.

Namun, apa yang terjadi sesungguhnya jauh dari harapanku. Atau, harapan banyak orang-orang sekitarku. Lamat-lamat, semuanya lenyap. Musnah. Bak debu tertelan angin puyuh.

Tergerus waktu-waktu panjang penantian dalam rotasi kehidupan. Meski semu dan jauh dari keniscayaan.

Sungguh, betapa tak bernyalinya diriku. Melewatkan semua kesempatan tanpa alasan. Membuang kesempatan dan peluang yang jarang-jarang dimiliki banyak orang.

Dan ujungnya, hanya upaya sederhana yang selalu dipakai meredam hati : harus bisa legawa. Bisa menerima dengan ketulusan.

Seperti kebiasaanku, terlalu berat bertutur apa adanya. Terlalu mahal bagiku untuk melakukannya. Butuh perhitungan, kecermatan, analisis, logika, dan berbagai telaah. Juga pertimbangan-pertimbangan orang-orang di sekitarku.

Aku takut melihat orang tersakiti. Meski, sesungguhnya, aku sendiri mudah terjerat dalam kepedihan. Keterikatan yang membuai.

Aku masih meyakini tahapan-tahapan itu bakal membuat diriku lebih nyaman.

Menimbang-nimbang persoalan akan menjauhkan diriku dari pribadi sembrono. Bukankah segala keputusan antarmanusia atau manusia dengan tuhannya sangat ditentukan oleh rasa, oleh dorongan hati? Toh, ini juga menyangkut masalah keyakinan, ketulusan, dan cinta.

Dulu, aku kerap kali disentil teman-teman sekolah. Mereka bilang, diriku peragu yang rupawan. Kekuatan fisik diriku tak sebanding dengan sikap, tindakan, dan kemandirianku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun