Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Senangnya Menulis Kisah-kisah Perempuan Pelaku Usaha

1 April 2021   16:20 Diperbarui: 2 April 2021   20:20 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku 99 Pelaku Usaha Inspiratif.foto:pahlawan ekonomi

Yang tak kalah penting, Bu Risma juga mampu mendorong kepercayaan diri kaum perempuan. Menegakkan kepala mereka karena mampu beraktivitas menghidupkan "mesin kedua" ekonomi keluarga. Banyak kaum perempuan yang dulunya berangkat dari keluarga kurang berdaya yang kemudian memberanikan diri terjun ke dunia usaha.

Pahlawan Ekonomi bisa bertahan hingga 10 tahun. Kemudian disusul program turunan bernama Pejuang Muda sudah berjalan 5 tahun. Banyak yang dihasilkan dari kaum perempuan dan anak muda yang dulu bukan siapa-siapa. Sama sekali tidak berdaya di bidang ekonomi. Bahkan ada anak-anak muda pengangguran atau jualan di pinggir jalan.

Saat ini, banyak di antara mereka yang sudah berhasil. Bukan hanya menambah pendapatan keluarga, namun mereka juga bisa meningkatkan ekonomi dan menabung untuk masa tuanya. Bisa membeli rumah untuk dirinya dan keluarganya, bisa menyekolahkan putra-putrinya hingga perguruan tinggi, ada juga sampai lulus S2.

Yang utama, mereka bisa membantu ibu-ibu yang lain dan anak-anak muda yang lain berkarya. Membantu dengan cara memerkerjakan mereka. Membuka cabang-cabang. Menggerakkan dari seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan keuntungan bersama dan menyejahterakan keluarganya.

Saya masih ingat pesan Bu Risma: Tidak ada yang tidak mungkin. Semua mungkin asal kita mau. Kala itu, Pemerintah Kota Surabaya tidak mempunyai uang untuk memberdayakan mereka. Apalagi membantu permodalan. Tidak ada sama sekali. Namun program ini bisa berjalan dengan baik dengan bantuan swasta. Termasuk Facebook yang pada saat itu belum ada di Indonesia. Para trainer Facebook terbang dari Singapura datang ke Surabaya untuk membimbing kaum perempuan bisa berjualan secara elektronik.

Kenapa memilih menggunakan instrumen digital untuk pertemanan? Karena Bu Risma percaya, pertemanan dan persahabatan yang baik dengan komunikasi baik bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan income. Apa yang terjadi karena mereka sudah berkomunikasi sejak awal. Mereka sudah berteman sejak awal. Sehingga kepercayaan itu bisa dijaga.

Perajin batik yang menjadi unggulan.foto:pahlawan ekonomi 
Perajin batik yang menjadi unggulan.foto:pahlawan ekonomi 
Bisa Diwariskan

Ketika pandemi covid-19, semua sendi-sendi ekonomi berubah. Namun, karena sejak awal bertransaksi secara elektronik, menggunakan teknologi untuk memasarkan produk, mereka bisa survive. Bahkan di antaranya menjadi lebih besar lagi saat pandemi.

Itulah keajaiban Tuhan. Itulah kerja keras. Itulah bukti kalau kita mau pasti Tuhan akan memberikan kepada kita. Karena itu kita tidak boleh putus asa, kita tidak boleh menyerah. Jangan pernah taruhkan tangan kita di bawah. Kita akan terhormat baik di mata manusia maupun Tuhan kalau tangan kita di atas, bisa memberi.

Kita bisa membayangkan, kalau ibu-ibu punya usaha kemudian bisa memerkerjakan orang lain, dan orang lain itu kemudian bisa menyekolahkan bisa memberi makan kepada anak-anaknya, bahkan mungkin juga untuk perumahan dan sebagainya. Maka, betapa luar biasanya para perempuan itu.

Semua ini memang tidak mudah. Tapi belajar bersama, tidak pernah menyerah, dan tidak pernah putus asa, semua itu tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun