Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Internet, Pengangguran, dan Bonus Demografi

12 Maret 2021   17:53 Diperbarui: 12 Maret 2021   18:12 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto:mobileeurope.co.uk

"Hasil survei enciety Business Consult 2020, sebagian besar kebutuhan masyarakat menggunakan internet untuk belajar dan bekerja. Baik di Jawa maupu maupun luar Jawa," tutur dia.

Untuk akses internet di rumah dalam sehari, terang Rizal, masyarakat yang menghabisakan waktu 8 jam kurang sebesar 43%, sedangkan yang lebih dari 8 jam 57%.

Perangkat yang digunakan untuk mengakses internet di rumah, melalui smartphone 99,2%, laptop/notebook 35,1%, desktop PC 23,6%, Smart TV 16%, dan tablet PC 12,7%.

Di sisi lain, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7% (202,6 juta jiwa). "Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 15% atau 27 juta jiwa dibandingkan Januari 2020," tandas Rizal.

Ilustrasi foto:analisa.id
Ilustrasi foto:analisa.id

Ancaman Pengangguran

Fajar Haribowo menambahkan, akibat pandemi covid-19 yang kini telah memasuki tahun kedua, juga membawa ancaman terhadap bonus demografi. Pasalnya, data Badan Statistik (BPS) menyebutlan jika generasi Z (lahir tahun 1997-2012) yang mendominasi  struktur kependudukan di Indonesia, yakni 74,93 juta jiwa (27,94%), ternyata mendominasi angka pengangguran. Tercatat, angka pengangguran dalam setahun meningkat 38,63% dari 7,045 juta jiwa (Agustus 2019) menjadi 9,7767 juta jiwa (Agustus 2020).

"Dari jumlah itu, pengangguran dari generasi Z dan milenial bertambah 1,5 juta jiwa (25,5%). Ini alarm yang pantas kita cermati bersama," beber dia.

Jika dirinci, jelas Fajar, pengangguran generasi Z bertambah 403.774 orang (10,15%). Sementara pengangguran generasi milenial bertambah 1.141.263 orang (55 %).

"Secara nominal, jumlah pengangguran terbesar dikuasai kelompok usia 20-24 tahun, yakni 2.756.019 orang. Disusul usia 15-19 tahun, yaitu 1.624.465 orang," jlentreh dia. 

Menurut Fajar, bangsa ini harus melahirkan banyak generasi yang produktif. Karena jika mereka berpenghasilan akan mampu membayar, makan di restoran, sehingga me-leverage ekonomi.  Multiplier-nya juga sangat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun