Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bikin Speechless, Ini Keinginan Bu Risma Setelah Lengser dari Wali Kota

28 Agustus 2020   23:22 Diperbarui: 29 Agustus 2020   05:14 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, saat berkunjung ke Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Rabu (31/7/2019).(KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

"Ternyata wali kota Surabaya yang hebat itu begitu sederhana merencanakan hidupnya. "

Begitu tulis Dahlan Iskan di Harian DI's Way, Jumat (28/8/2020). Media cetak yang dilaunching oleh mantan Menneg BUMN dan eks bos Jawa Pos Group itu pada Juli 2020 lalu.

Dahlan sengaja memberi catatan khusus kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ini setelah dia datang saat soft launching Historisma, Selasa (25/8/2020) malam. Kafe itu didirikan Fuad Benardi, putra sulung Risma.

Kafe yang gak kelewat mewah. Bahkan bisa dibilang sederhana. Di rumah peninggalan orang tua Risma. Lokasinya dekat Pasar Burung dan Bunga Bratang. Di kawasan Surabaya Timur.

Luasnya, 300 meter persegi. Rumah model tahun 70-an. Lokasinya di daerah kelas tiga Surabaya. Di seberang rumah itu ada dua kios jualan bahan bangunan milik ayah Risma.

Rumah yang dipakai kafe itu status tanahnya surat ijo. Tanah yang statusnya pengguna lahan. Beberapa tahun lalu, Risma mengurus pengalihan status menjadi hak milik. Tapi tidak bisa lantaran terbentur aturan pemerintah.

Rumah itu amat nostalgik bagi Risma. Belum pernah direnovasi. Itu sesuai dengan pesan sang ayah yang sudah lama meninggal. Semua kayu di rumah itu adalah jati istimewa. Di rumah itu Risma menghabiskan masa SMA, kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) hingga lulus menjadi sarjana arsitektur.

Jika rumah itu kemudian dipakai Fuad untuk kafe, itu juga pesan dari sang ayah. Di mana saat Fuad berumur 10 tahun pernah diajak Risma menengok ayahnya. Sang ayah bilang, kelak biar rumah ini untuk Fuad saja.

Saya sempat beberapa kali berkunjung di rumah tersebut. Puluhan meja dan kursi tertata di teras depan, bagian samping dan belakang rumah. Dapur F&B yang disediakan tidak kelewat besar. Sekitar 2x4 meter. Menu-menu yang dijajakan juga belum banyak.

Nama Historisma sengaja dipilih karena ada unsur "histori". Tak salah bila ada gambar-gambar Risma menghiasi dinding kafe. Ada lukisan bergaya mural dan scribble. Pelukisnya, Rachmad Priyandoko. Dia seniman muda kreatif yang juga dikena karikaturis. Karya-karya mural dia juga banyak menghiasi bangunan-bangunan di Kota Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun