Awal-awal pengiriman tidak ada masalah. Beberapa pekan kemudian, lain cerita. Perwakilan institusi komplain. Mereka bilang kue basah yang diterima rasanya tidak sama dengan yang dikirim sebelumnya. Tidak enak. Belakangan, kami mendapat kabar kalau pelaku usaha tersebut telah mensubkan kue basah tersebut kepada orang lain. Ujungnya, institusi negeri tersebut kecewa. Mereka berhenti tak mengambil lagi kue basah dari pelaku usaha rekan kami.Â
Beberapa kasus tersebut seyogianya menjadi bahan evaluasi bagi pelaku usaha. Bagaimana mungkin mereka bisa menetapkan harga, tapi menawar kualitasnya.Â
Saya pun berkeyakinan, mayoritas pelaku usaha gugur, tak bisa melanjutkan usaha, bukan lantaran modal, tapi karena faktor mentalitas. Salah satunya, tidak bisa menjaga mutu dan menjaga kepercayaan kepada pelanggan. Wallahualam bishawab. (agus wahyudi)