Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perempuan Ini Ubah Wajah Eks Lokalisasi Jadi Bermartabat

20 Oktober 2019   02:57 Diperbarui: 20 Oktober 2019   08:46 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Agak lama saya mencari sosok yang satu ini. Namanya Nur Aini. Perempuan tangguh yang ikut mengubah wajah eks Lokalisasi Bangunsari di Surabaya . Membangun usaha dari nol. Hingga menularkan virus berusaha kepada sejumlah eks pekerja seks komersial (PSK).

Ketika saya tanya alasan memekerjakan eks PSK, perempuan kelahiran 10 Oktober 1966 itu, mengaku hanya ingin memberi secuilkebaikan dari ketrampilan yang dimiliki. Karena prinsipnya, bekerja harus bisa memberi nilai. Bukan cuma menuai materi. Seperti nasihat Haji Abdu Malik Karim Amrullah (Buya Hamka):

"Jika hidup hanya sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja."

Baginya, nasihat tokoh muslim yang telah melahirkan karya-karya fenomenal tersebut, sangat membekas di hatinya. Karena jelas perbedaan antara dan binatang. Sama-sama makhluk ciptaan Tuhan, namun sepantasnya manusia memiliki derajat lebih tinggi. Karena manusia diberi akal dan kearifan. Manusia lebih istimewa karena memiliki kepekaan sosial, bukan cuma naluri.

Betapa sayang bila manusia hanya hidup hanya memikirkan makan. Memenuhi kebutuhan perutnya doang. Hanya cari uang . Apalagi harus dengan menghalalkan segala cara.    

Sebagai insan yang taat beribadah, Nur Aini menilai pesan Buya Hamka itu sungguh sekaligus meginspirasi. Terutama dalam melakoni bahtera hidup bersama keluarganya. Di mana, ia dan suaminya, Hendry Musthofa, ingin menjadi bagian dari insan kamil (manusia paripurna). Yang bisa mewujudkan dan mengamalkan nilai-nilai kebaikan.

Makanya, awal memulai usaha, Nur Aini mengapungkan asa. Kelak, bila usaha maju, ia ingin berbagi. Niatan itu terpatri kuat di batinnya. Terlebih ia sangat prihatin dengan lingkungan sekitar rumahnya. Di mana, ada kompleks lokalisasi Bangunrejo . Lokalisasi yang cukup dikenal sebagai kawasan pelacuran besar di Surabaya Utara.

Nur Aini berhasrat membantu kaum perempuan yang terjerembab di lembah nista. Kaum perempuan yang nyaris tak punya pilihan hidup. Selain menjual diri. Kaum perempuan menggantungkan hidup dalam cengkeraman mucikari.

Sebagai perempuan, Nur Aini bisa merasakan betapa sulit hidup tanpa pilihan. Sama seperti yang dialami para Kaum Hawa di Lokalisasi Bangunsari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun