Mohon tunggu...
Agustus Sani Nugroho
Agustus Sani Nugroho Mohon Tunggu... Advokat, Pengusaha -

Lawyer, Pengusaha, Penulis, Pemerhati masalah sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Daging Naik, kok Pedagang Malah Mogok ??

19 Agustus 2015   14:19 Diperbarui: 19 Agustus 2015   14:30 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Harga ayam potong tinggi akibat harga dari pemasok/distributor juga tinggi. Harga daru pemasok/disteibutor naik tinggi kenapa ? Trus Persatuan Pedagang Warung dan pasar Tradisional Jawa Barat, seperti diberitakan di TV hari ini, membuat surat edaran agar pedagang ayam melakukan mogok jualan hari Kamis besok. Jika tidak ikut mogok diancam denda Rp.20jt.

Harga ayam dan daging yg tinggi jelas merupakan masalah yg harus dicari sebab dan penyelesaiannya. Namun jika ada Asosiasi Pedagang memaksa anggotanya mogok dan jika tidak ikut diancam denda Rp.20jt itu jelas bukan himbauan namun ancaman dan harus dipertanyakan apa sesungguhnya motivasi dibalik Surat "Ancaman" seperti itu. Semakin gak jualan, bukankah harga ayam justru akan semakin tinggi ?? Menurut saya, langkah Asosiasi Pedagang dalam mendapatkan perhatian pemerintah yg dilakukan dgn cara2 spt itu tidak tepat dan justru terkesan kuat memperkeruh suasana. Kita tidak akan bisa melawan teori suppy and demand. Dan jika Pedagang hanya ingin sibuk menyalahkan Pemerintah karena tidak berhasil mengendalikan supply, lalu memaksa anggotanya untuk menghentikan arus suppy ke masyarakat, bukankah langkah para pedagang itu kini jadi salah satu penyebab terhentinya supply ke masyarakat yg mengakibatkan semakin tingginya harga daging ? Jadi teringat belum lama ini saat harga daging sapi naik, padagang juga melakukan mogok jualan dgn tuntutan agar pemerintah "membuka keran impor daging sapi" lebih luas lagi. Langkah2 para pedagang yg terkesan tak peduli dengan kebutuhan masyarakat pembeli dan apa lagi para peternak di dalam negeri ini yg menurut saya menimbulkan sebuah tanya besar dibalik gerakan2 ini.

Peningkatan harga daging semakin tertekan oleh tingginya demand disaat supply terbatas. Sebuah teori ekonomi dasar. Kini jelang Hari Raya Idul Adha, tentu harga akan semakin terdorong naik lagi karena naiknya demand. Tiap Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru, harga daging juga naik, apakah pedagang peduli ?

Pemerintah jelas harus SEGERA melakukan tindakan nyata menata industri peternakan dinegeri ini. Penguasaan Peternakan Ayam dari hulu ke hilir oleh beberapa Peternakan Besar saja misalnya pun harus menjadi perhatian karena akan dapat sangat rawan permainan harga. Perlu singkronisasi kebijakan Kementrian Pertanian (yg membawahi bidang peternakan) dengan Kementrian Perdagangan. Keterlibatan dan sinkronisasi kebijakan pertanian sangat penting. Mau dikasih makan apa tuh ternak di industri ternak ayam dan sapi jika mayoritas bahan pakan ternaknya juga import ?

Memang banyak sekali hal yg harus dibereskan di negeri tercinta yg tanpa sadar, dalam kurun waktu yg sudah cukup lama, terlanjur dikekendalikan para mafia ini. Yuuk terus bekerja keras. 

Salam Indonesia Raya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun