Sengkuni
Engkau sungguh cerdik nan apik
Perkataanmu manis namun racun
Perangaimu baik tapi busuk
Hidup di dua alam (muka)
Bak seekor katak yang tak kehabisan Watak
Kau ingat, Â kaulah yang menyebabkan perang saudara baratayuda
Kau angkat sebelah kanan sambil kau tindih sebelah kiri, Â begitu sebaliknya
Saat kedengkianmu kau tanamkan ke keponakan mu
Padahal engkau tahu antara kurawa dan pandawa adalah saudara sepupu
Saat marahmu kau hembusan ke raja Dretarasta agar dendam ke Pandu ayah pandawa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!