Mohon tunggu...
Agus Tomaros
Agus Tomaros Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati Sejarah

Historia Magistra Vitae

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wanita dan Ambisi Berkuasa di Balik Perang Troya

3 September 2022   20:10 Diperbarui: 3 September 2022   20:21 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah telah mengurai banyak kisah yang jika dirangkai akan ditemukan penggeraknya tidak lain adalah harta, tahta atau wanita. Motif ini akan terus berulang hingga roda sejarah berhenti dengan sendirinya. 

Begitupun kisah Perang Troya yang telah disinggung sebelumnya. Motif utamanya adalah perselingkuhan pangeran Troya bernama Paris dengan istri raja Sparta bernama Helen. 

Raja Sparta murka karena harga dirinya dirusak oleh sang pangeran Sparta yang sempat dipercayainya. Ia segera menghimpun kekuatan dari beberapa raja dan pangeran Yunani yang pernah membuat kesepakatan akan melindungi pernikahan Helen dengan pria yang dipilihnya. Raja Sparta, Menelaus juga tentu saja meminta bantuan dari saudaranya bernama Agamemnon, Raja Mycenia.

Agamemnon yang sebelum kejadian perselingkuhan Paris-Helen memang telah berambisi menaklukkan Troya tentu menyambut ajakan ini, apalagi kali ini bersamanya bergabung kekuatan banyak raja dan pangeran Yunani. Tidak kurang 1.000 kapal dan 50.000 pasukan bergabung bersamanya. Ia harus memanfaatkan peluang ini.

Meski demikian, Agamemnon diingatkan bahwa Troya tidak mudah dikalahkan. Bentengnya tidak hanya terkenal kokoh tetapi mereka juga punya Hector, perwira tangguh bersama prajurit pilihannya di Timur. Penasihat lalu menyarankan ke Agamemnon agar mengajak Achilles.

Sang prajurit pilih tanding ini sempat bimbang. Ia tidak simpati dengan Agamemnon karena ambisinya berkuasa. Kebimbangannya ini dicurhatkan pada ibunya. Ibundanya memberinya dua pilihan. 

Pertama, ia dapat memilih hidup damai bersama keluarganya tetapi akan dilupakan oleh sejarah. Kedua, ia menerima tawaran ini dan namanya akan dikenang oleh sejarah tetapi bersamaan dengan itu hidupnya akan berakhir. 

Prajurit terbaik Yunani ini memilih pilihan kedua. Achilles mewakili ambisi yang lain lagi. Bukan motivasi wanita atau kekuasaan yang menggerakkan langkahnya tetapi motivasi kehormatan.

Meski demikian, dikisahkan kemudian bahwa setelah Achilles menjadi tokoh utama kemenangan Sparta, hidupnya berakhir di tangan Paris saat ia hendak merebut kembali wanita idaman hatinya bernama Briseis. 

Wanita yang telah bersama dengannya sebelum Perang Troya, tetapi sempat diberinya izin kembali ke Troya. Sang putri membencinya karena ia bukan hanya membunuh Hector tetapi juga memperlakukan mayat sepupunya dengan kejam dengan cara ditarik dengan kereta kuda hingga ke markas mereka. Saat Achilles berhasil menemukan Briseis di tengah kecamuk perang inilah Paris memanahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun