Mohon tunggu...
Agus Tomaros
Agus Tomaros Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati Sejarah

Historia Magistra Vitae

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semeru: Legenda, Mitos, dan Sejarah

7 Desember 2021   08:06 Diperbarui: 7 Desember 2021   08:12 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puncak Semeru. Foto: kominfo.jatimpro.go.id

Saat itu mereka menandai jalur penemuan arca tersebut. Dua tahun kemudian baru mereka kembali lalu menuliskan temuannya di majalah Swara Alam (1986). Keberadaan Arcopodo kemudian dipublish lebih luas melalui Ekspedisi Cincin Api Kompas (2011).

Arcopodo sendiri adalah arca perwujudan Kamajaya dan Kamaratih yang ditugaskan untuk menjaga gapura gerbang gaib. Tetapi bagi para pendaki Semeru, Arcopodo bukan hanya nama arca tetapi sekaligus nama jalur lama pendakian.

Adapun jalur yang baru sekaligus jalur resmi adalah jalur Ranupane yang merupakan jalur sepasang pendaki dari Belanda yakni Van Gogh dan Heim (1911). 

Desa Ranupane bersama Desa Ngada dihuni oleh masyarakat Tengger yang dulunya merupakan penduduk Majapahit. Kedua desa ini masuk dalam kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). 

Pengukuhan TNBTS berdasarkan pertemuan di Denpasar, Bali pada tanggal 14 Oktober 1982 atas pertimbangan ekosistem dan lingkungannya yang perlu dilindungi serta keragaman potensi tradisional kuno yang perlu terus dikembangkan. Secara umum kawasan TNBTS meliputi empat kabupaten, yakni Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun