Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cunong Menyeret Kepalaku

2 Mei 2016   18:48 Diperbarui: 3 Mei 2016   15:36 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

cunong menjambak rambutku  
menyeret kepalaku ke kolong
kata-kata berenang berjoget
tanpa takut buaya sanca  
siluman sialan 

aku pernah sering ke situ
berdansa dengan dian sastro
berkecupan sampai ka-o 

aku terjaga ketika tembok-tembok
menabok mukaku setengah mabuk
penuh cipok cupang liur basi
menggaris notasi-notasi menjadi
kacamata kuda di kedua tepi mata

dian sastro sudah dipeluk puthut
tak luput meski sejengkal lutut

cunong menyeret kepalaku
rambut terlepas berpuluh-puluh kata
jatuh menjadi rumah kutu-kutu kucing

di atas matahari cuma satu
ada buaya sanca terbang hendak
jadi matahari lainnya dengan
taring cakar rahang lilit kemarau

cunong menyeret kepalaku di
bawah bengis matahari imitasi hendak
meledakkan kepala dadaku

cunong hendak mencemplungkan
kepalaku ke kolong kata-kata
berenang berjoget suka-suka
tanpa takut buaya sanca siluman sialan
karna telah menjadi matahari imitasi

balikpapan, 2 mei 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun