Setelah ia pulang ke Papua, beberapa tahun kemudian komputer saya dicuri. Saya kehilangan banyak hal, termasuk tulisan-tulisannya.
Meski tulisan-tulisannya ikut hilang, beberapa kisah dari cerita dan tulisannya saya jadikan cerpen, bahkan sampai dua cerpen. Kedua cerpen itu pernah dimuat di harian Bangka Pos pada 2004.
Kabar Kawan dan Papua Terkini
Saya sengaja tidak menyebutkan namanya, latar pendidikan, dan nama yayasannya, karena namanya saja sudah terkenal, apalagi jika dicari melalui pencari (Google). Keterlibatannya dalam politik dan organisasi sosial merupakan kesehariannya.
Kabar tentang Papua terkini, mau-tidak mau, kembali membuka album kenangan saya. Bukan untuk berpolitik atau apalah, melainkan sedikit mengingat sebuah jejak yang pernah ada di antara saya dan kawan dari Papua.
Namanya dan nama yayasannya merupakan semacam jaringan perkawanan yang pernah ada. Logo yayasan yang pernah saya buatkan merupakan bukti konsistenitasnya dalam upaya mewujudkan impiannya.
Dan saya tetap berusaha menghindar dari kabar tentang Papua hari ini beserta kabar tentang kawan saya dengan geliat perjuangannya itu. Tulisan sepele ini sekadar upaya mengabadikan sebagian masa lalu di antara saya dan ia. Â
*******
Kupang, 22 Agustus 2019