Belum lagi dengan fungsionalitas meteran, dan keran-keran yang memang berada di luar unit rumah. Entah bagaimana pihak terkait menghitung debit serta dampak bagi pendapatan daerah itu. Â Â Â
Tanggung Jawab Siapa
Mengenai bagaimana pengadaan dan pengelolaan air bersih di sebagian wilayah Kota Kupang, tentu saja, saya tidak mengetahuinya. Saya hanya "kebetulan" berada di kota ini, dan pernah berada ke daerah-daerah pinggirannya, baik yang selalu kekeringan maupun yang selalu kebasahan.
Akan tetapi seorang kawan pernah mengisahkan bahwa ada ketidakberesan, bahkan "konflik struktural" dalam tata-kelola air bersih, khususnya menyangkut segelintir pejabat terkait dan antardaerah administratif. Kisah yang disampaikannya berdasarkan fakta sekian tahun lalu dan sekarang melalui pembuatan bak penampung air di rumahnya. Â
Demi mendengar kisahnya, saya menggeleng-geleng. Yang terbayangkan ialah kota ini berslogan "Kota Kasih", dan tiga salib bertebaran di setiap sudut jalan hingga gang. Apa makna semua itu?
Saya menggeleng-geleng lagi alias benar-benar tidak memahami hubungan antara slogan, simbol, dan realitasnya. Sebagai perantau dengan durasi sekian bulan saja, sebaiknya saya tidak perlu repot untuk memahaminya, sebab semua persoalan yang menahun itu bukanlah tanggung jawab saya.
*******
Kupang, 8-21 Agustus 2019