Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perdana Menteri Bayangan dalam Rezim Jokowi

19 Maret 2019   21:58 Diperbarui: 27 Maret 2019   17:16 7813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari keheranan demi keheranan itu jadilah "sial" dalam pikiran saya setelah menekuri pemberitaan demi pemberitaan, bahwa dalam rezim Jokowi ini terdapat seorang "perdana menteri bayangan". Betapa repotnya LBP dengan urusan laut, darat, udara, dan dunia maya (siber) seakan-akan semua menteri belum mampu menunaikan tugas di bidang masing-masing. Ah, jangan-jangan, memang ada perdana menteri lagi di Indonesia.

Terlepas dari soal "perdana menteri bayangan", barangkali Museum Rekor Indonesia (MURI) bisa menganugerahkan rekor kepada LBP sebagai menteri yang paling sibuk, menteri paling banyak urusan, bahkan menteri serba bisa dalam Kabinet Kerja Jokowi.

Kesibukan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan infrastruktur, Menteri KP Susi Pudjiastuti setelah menenggelamkan 488 unit kapal, Menkeu Sri Mulyani mengatasi krisis dengan kehebatan rupiah di Asia dan penghargaan, dan menteri-menteri lainnya terlihat kalah dibandingkan dengan LBP.

Kalau memang kelak LBP mendapat anugerah dari MURI, tentu saja, saya tidak perlu heran. Dan, kalau saja benar bahwa LBP adalah perdana menteri dalam rezim Jokowi, keheranan saya pasti segera sirna. Begitulah maksud saya yang terheran-heran tadi.

*******
Balikpapan, 19/03/2019

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun