Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Antara "Ditukar" dan "Tertukar"

12 Februari 2019   03:04 Diperbarui: 12 Februari 2019   05:55 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Tribunnews

Mumpung masih hangat soal puisi karya Fadli Zon (FZ) pada 3/2, bahkan ulasan lugas "Fadli Zon dan Doa yang Ditukar" dari Khrisna Pabichara (8/2) menjadi tren minggu ini. Saya pun mencoba untuk berpendapat. Boleh, 'kan?

Pasalnya, saya membaca beberapa artikel sejenis itu menyebut judul puisi karya Sarjana Sastra Rusia itu dengan "Doa yang Tertukar". Sedangkan, setahu saya, judul aslinya "Doa yang Ditukar".

Doa yang Ditukar

doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral

doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar

doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau Penguasa tengik

Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah

Fadli Zon
Parung, Bogor, 3 Feb 2019

Lho, ada apa antara "Ditukar" dan "Tertukar"?

Saya bukanlah seorang pakar bahasa Indonesia. Hanya seorang arsitek sekaligus tukang gambar kartun. Tidak ada hubungannya dengan tulis-menulis (aksara) apalagi kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, 'kan?

Akan tetapi (nah, "akan tetapi"), saya merasa ada yang kurang aduhai dengan prefiks (awalan) antara "Ditukar" dan "Tertukar", meskipun keduanya kata kerja pasif, selain salah satunya merupakan kata depan (preposisi), kata sifat, bahkan "Tertukar" sudah tidak sesuai dengan aslinya ("Ditukar").

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun