Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Cinta Dikemas dalam Aksi Ngeri

12 Desember 2018   16:03 Diperbarui: 12 Desember 2018   18:16 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Saya terpaksa menyiasati waktu dalam pesawat Batik Air ID 6541 dengan menonton film. Fasilitasnya tertempel di punggung kursi depan saya. Saya pikir, lumayanlah selagi menempuh penerbangan mudik selama 2 jam dari Kupang ke Jakarta pada Rabu, 5/12.

Saya memang bukan anggota komunitas penonton film. Saya bukanlah penggemar film. Terkadang saja menonton. Itu pun sekadar upaya mencari kelucuan-kelucuan tersembunyi yang ujungnya cuma membikin saya semakin tidak tertarik untuk menonton film.

Film terakhir yang pernah saya tonton, khususnya bikinan orang Amerika Serikat, seingat saya, adalah Film Superman Return pada 2006. Ketika itu saya menontonnya di sebuah bioskop daerah Bekasi. Kalau film Spiderman, ya, pernah juga, pada 2002.

Baik Superman maupun Spiderman, yang saya saksikan bukan film fantasi yang begini-begitu, melainkan film cinta yang dibungkus dengan aksi laga-fantasiana. Cinta Clark Kent-Lois Lane, dan cinta Peter Parker-Mary Jane Watson.

Cinta Clark Kent-Lois Lane sudah saya ketahui sejak saya masih duduk di bangku SD. Selain Lois Lane, Clark Kent juga mempunyai kekasih bernama Lana Lang. Ah, tidak ada yang baru, selain adegan penuh dramatisasi-suspensi, dan pamer teknologi audivisual mutakhir.

Begitu pula ketika saya menonton film The Meg dalam penerbangan mudik kemarin. Katanya, film yang dirilis pada 7 Agustus 2018 ini pernah menduduki peringkat I dalam Box Office. Katanya lagi, film yang digarap bersama antara Warner Bross Amerika Serikat dan Gravity Picture China ini berhasil meraup keuntungan triliunan rupiah.

Dalam penerbangan kemarin saya secara iseng menontonnya. Penelitian bawah laut, hiu purba yang besar sekali (Megalodon), adegan-adegan sarat dramatisasi-suspensi begini-begitu, tetapi tetap saja tema intinya hanyalah cinta, yaitu cinta Jonas-Suyin. Cintalah yang menjadi pemenangnya dari keseluruhan aksi ngeri-tegangnya.   

Apa boleh buat, saya memang sekadar berupaya menyiasati waktu dalam penerbangan. Mungkin karena saya akan bertemu istri saya di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang setelah saya merantau sendirian sejak 21/7 lalu, jadinya saya hanya melihat cinta di antara gigi-gigi Megalodon.

*******
Kupang, 12 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun