Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tersingkap, pada 2018 Tuhan dan Setan Berpolitik Praktis di Indonesia

14 April 2018   04:35 Diperbarui: 14 April 2018   05:47 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.kompas.com

Saya kaget ketika membaca berita berjudul Amien Rais Dikotomikan Partai Setan dan Partai Allah di CNN.Com pada Jumat, 13 April 2018. Alinea awal berbunyi, "Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Amien Rais (saya singkat AR) mendikotomikan partai-partai politik di Indonesia jadi dua kutub yakni partai setan dan partai Allah."

"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan," ujar Amien dalam tausiyah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4) pagi.

"Orang-orang yang anti Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya... Tapi di tempat lain, orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, Partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan," imbuh dia.

Saya kaget karena baru kali ini (13 April 2018) saya membaca bahwa di Indonesia Tuhan dan setan memiliki partai politik, seakan Tuhan dan setan berpolitik praktis secara terang-terangan. Dan, partai yang jelas dimiliki oleh Tuhan (disebutkan oleh AR) adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Lalu, bagaimana dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Bulan Bintang (PBB)? Lebih bagaimana lagi dengan Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat (PD), dan lain-lain?

Apakah AR mendapatkan kabar (wangsit) dari malaikat mengenai partai-partai itu sehingga saya harus percaya pada AR, bisa mengetahui kebenarannya, lantas memilih/bergabung dengan salah satu partai itu?

Saya tidak mengetahui apa pun mengenai partai Tuhan dan partai setan seperti yang dikotomikan oleh AR. Saya bukanlah seorang simpatisan, apalagi kader, dari partai manapun. Bahkan, terus terang, saya anti-partai alias tidak berpolitik praktis.

Kalau saya tetap anti-partai dan sepakat-tidak sepakat pada penyataan AR, apakah Tuhan dan setan akan marah, ya?

Barangkali saya perlu meluangkan waktu untuk diam-bertapa agar mendapatkan kabar (wangsit), dan saya bisa memilih partai yang 'menguntungkan' saja. Ya, saya manusia, yang bisa menghitung untung-rugi sebagaimana biasa diajarkan oleh beberapa penjual salome (cilok) di depan sebuah SD dekat rumah saya.

  

*******

Panggung Renung -- Balikpapan, 14 April 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun