Mohon tunggu...
agustinus gudipun
agustinus gudipun Mohon Tunggu... Guru - Guru

Live a live with your love

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Dengan Model PBL

9 Desember 2022   17:20 Diperbarui: 9 Desember 2022   17:37 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PESERTA DIDIK PADA MATERI PRESENT TENSE YANG MEMBAHAS TENTANG DAILY ACTIVITY DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING, DAN JUGA TEKNIK TALKING CHIPS

(Agustinus Hilarius Luju Gudipun, S.Pd - SMP Katolik Bunga Fatima)

27 Oktober 2022

Dunia Pendidikan pada abad ini sangat berkembang pesat, baik dari segi pengetahuan maupun teknologi. Terdapat beberapa model pembelajaran baru yang bisa digunakan di satuan Pendidikan, seperti Problem Based Learning, Project Based Learning dan juga beberapa Teknik pembelajaran seperti Think Talk Write, Talking Chips dan lainnya, juga penggunaan beberapa aplikasi pembelajaran seperti Jamboard, MentiMeters, Liveworksheet, dan lainnya.  Semua model pembelajaran ini dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik yakni kemampuan berbahasa Inggris, dalam hal ini speaking (berbicara). Banyak siswa di satuan Pendidikan yang kemampuan Bahasa inggris mereka masih sangat rendah/ low level pada skill berbicara (speaking). Hal ini disebabkan oleh beberapa factor seperti:

  • Tidak adanya kemauan dari siswa sendiri untuk belajar.
  • Kurangnya penguasaan kosa kata (vocabulary)
  • Siswa merasa bahasa Inggris sangat sulit untuk dipelajari
  • Kurangnya dukungan dari orang tua

Sebagai pendidik pasti harus mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh para siswa. Setelah berkomunikasi dengan rekan sejawat dan juga para pendidik yang sudah senior, pendidik memutusakan untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan juga salah satu Teknik pengajaran yakni Talking Chips Technique. Guru sebagai pendidik harus bisa merubah pandangan siswa terhadap materi Bahasa Inggris yang selalu dirasa sulit menjadi mudah dan menyenangkan untuk dipelajari.

Kurangnya minat siswa untuk belajar Bahasa Inggris menjadi factor yang menyebabkan kurangnya pemahaman tentang vocabulary (kosa kata). Penguasaan vocabulary sangat menentukan kemampuan berbicara (speaking skill) bagi siswa. Selain itu kurangnya sumber pendukung seperti kamus, dan buku pendukung atau sumber belajar lainnya juga menyebabkan siswa tidak bisa memperbanyak penguasaan kosa kata (vocabulary) dan akhinya siswa menjadi kurang aktif ketika proses pembelajaran di kelas. Pendidik juga terkadang masih menggunakan model pengajaran teacher centre (berpusat pada guru), hal ini yang menyebabkan anak kurang mendapat kesempatan untuk lebih aktif di kelas.

Setelah menganalisa masalah (problem) yang dialami oleh siswa, pendidik memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran yang inovatif, yakni focus pembelajaran berpusat pada Student centre (terpusat pada siswa). Untuk mengimplementasikan model pembelajaran tersebut, pendidik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan juga penggunaan Teknik Talking Chips.

  • Problem Based Learning

merupakan model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir kritis dan selalu terampil dalam menyelasaikan suatu permasalahan

  • Talking Chips Technique

Merupakan teknik pembelajaran yang menggunakan kartu (chips) sebagai syarat sebelum memulai pembicaraan atau aktivitas belajar dalam kelompok. Teknik ini bisa di gunakan pada kelas yang sebagian besar siswanya kurang aktif dalam berbicara (speaking). Siswa akan diberikan chips yang akan mereka gunakan ketika ingin berbicara atau menyampaikan sesuatu. Teknik ini memberikan kesempatan bagi siswa yang kurang aktif untuk mencoba menyampaikan pendapat/ tanggapan. Semua siswa yang memiliki chips harus menghabiskan chips mereka, jika tidak materi pelajaran tidak bisa dilanjutkan karena masih terdapat chips yang belum digunakan. Demikian gambaran penggunaan Talking Chips Technique. Para pendidik  juga bisa mengakses contoh penggunaan teknik Talking Chips pada laman youtube:

 

Berikut proses pembelajarannya menggunakan Problem Based Learning dan teknik Talking Chips:

  • Orientasi siswa pada masalah

Pada tahap ini guru terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi (Present Tense tentang Daily Activity), kemudian mulai memberikan bahan rangsangan berupa video menggunakan power point (ppt) untuk pengenalan materi pada siswa. Lalu meminta siswa untuk mencoba berpendapat tentang video yang ditampilkan. Selanjutnya guru menjelaskan secara garis besar mengenai materi Present Tense.

  • Mengorganisasi siswa

Pada tahap ini siswa di bagi dalam beberapa kelompok untuk mulai mendiskusikan mengenai materi yang akan dikerjakan yakni menentukan kata kerja (verb 1) dari gambar (picture) yang diberikan. Kemudian siswa harus membuat percakapan singkat untuk menanyakan dan menyatakan kegiatan yang dilakukan di gambar tersebut.

  • Membimbing penyelidikan

Pada tahap ini guru menggunakan teknik Talking Chips. Siswa secara berkelompok mulai mencari kata kerja yang tepat berdasarkan gambar yang diberikan. Kemudian siswa berlatih menyebutkan kata kerja tersebut dengan pengucapan, dan intonasi yang tepat. Sebelum menyebutkan kata kerja siswa harus meletakan chips yang mereka miliki, Selanjutnya siswa membuat percakapan singkat yakni menanyakan dan menyatakan tentang kegiatan yang terdapat di gambar tersebut. Dalam kegiatan tersebut siswa juga menggunakan Kembali chips yang mereka gunakan untuk menyampaikan saran/ pendapat bagaiman kalimat percakapan yang akan digunakan oleh grup/ kelompok mereka. Peran guru disini hanya memberikan masukan jika siswa menghadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

  • Mengembangkan dan menyajikan hasil

Pada tahap ini, siswa telah menyelesaikan tugas kelompok mereka yakni membuat percakapan singkat. Dan selanjutnya mempresentasikan dalam bentuk percakapan dengan teman di kelompok tersebut.

  • Menganalisis dan mengevaluasi masalah

Pada tahap guru memberikan pendapat/ tanggapan mengenai hasil pekerjaan siswa dan jug memberikan feedback untuk hasil presentasi siswa. Setelah menggunakan teknik Talking Chips, pembelajaran di kelas menjadi lebih aktif. Para siswa mulai berani menyampaikan ide/ pendapat mereka ketika berada dalam kelompok. Teknik Talking Chips sangat efektif saat digunakan pada proses pembelajaran mengenai speaking (berbicara), karena kesempatan berbicara tidak hanya di dapat oleh siswa yang tergolong aktif di kelas, siswa yang kurang aktif pun memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan ide atau pendapat. Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan teknik ini yakni peran guru yang selalu berusaha untuk mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Sebagai seorang guru di abad 21 ini, harus selalu berusaha mencari sumber-sumber belajar yang bisa dengan mudah dipahami oleh para siswa, sehingga proses pembelajaran pun tidak membosankan. Jadi sebagai seorang pendidik jangan cepat putusa asa dengan keadaan yang dihadapi, harus selalu berusaha dan berjuang demi mewujudkan mimpi dari para anak didiknya. Karena di balik kesuksesan para siswa nanti tidak terlepas dari peran seorang guru/ pendidik. Sekian..                    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun