Mohon tunggu...
Agustinus Tato' Alik _Torayan
Agustinus Tato' Alik _Torayan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Student in Riau university, Departement Fisheries and Marine Science. I'm Tana Toraja's people

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kejahatan ATM Tak Kunjung Selesai

9 Agustus 2012   02:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:03 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuntutan kebutuhan financial bagi seluruh masyarakat, semakin membuat mereka berpikir keras: "Bagaimana cara mendapatkan uang yach?" (kira-kira begitulah). Ada yang dengan cara halal (bekerja keras tanpa menyusahkan orang lain) atau cara haram (berusaha dengan cara apapun, bahkan sampai menyusahkan orang lain). Inilah yang sedang terjadi di segelintir masyarakat, mereka tidak lagi memikirkan kesusahan orang lain, "YANG PENTING DAPAT UANG..!!!"
Baru saja ditemukan modus penipuan terbaru di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Modus yang mereka gunakan adalah membuat di pengguna jasa ATM menjadi panik (karena kartu ATM nya yang tertahan di dalam mesin) dan menyuruh nya untuk menghubungi Call Centre (yang sebenarnya no dari komplotan para penipu tersebut).

Berikut saya akan menggambarkan kronologis dari kasus tersebut (sesuai dengan pemberitaan di televisi per tanggal 8 Agustus 2012):  ------Tetapi untuk lebih memudahkan saya akan memberikan nama samaran dari para pelaku yang berjumlah 4 orang.

(1. Si Penyumbat ATM (A), 2. Si Pengawas Lapangan (B), 3. Si Petugas Bank gadungan (C), 4. Si Operator Call Centre (D))


  1. Sebagian besar kasus penipuan ini, dilakukan di lokasi mesin ATM yang jauh dari keramaian. Barulah mereka dapat beraksi.
  2. Pada waktu beraksi Si A masuk ke box tempat mesin ATM, sedangkan si B di luar sambil mengawasi kondisi lapangan. Si A mengambil kartu ATM miliknya berlagak ingin mengambil uang, tetapi sebenarnya ingin menyumbat mesin ATM. Dengan cara menyelipkan batang kayu korek api pada sisi kartu ATM yang sudah dimodifikasi (sehingga batang kayu seakan menyatu dengan kartu).
  3. Ketika kartu ATM tersebut dimasukkan (hanya sebagian kartunya saja), si A akan menarik kembali kartunya. Alhasil batang kayu korek api tadi tersumbat di mesin ATM.
  4. Setelah lubang mesin tersumbat, si A lantas menempelkan sebuah kertas di mesin ATM tersebut yang menginstruksikan untuk menghubungi no. Call Centre jika ada masalah.
  5. Si A dan Si B segera meninggalkan mesin ATM, sambil menunggu calon korbannya.
  6. Ketika sudah di dapatkan calon korbannya, si C langsung bergegas mendekati mesin ATM (kondisi: korban sudah merasa panik karena kartunya tertahan di mesin ATM). Lantas langsung saja si C menyarankan untuk menghubungi no. Call Centre (yang awalnya ditempel si A).
  7. Si korban tidak langsung menghubungi no tersebut, tetapi terjadi perdebatan dalam box ATM. Korban mengatakan: "no. Call Centre kok berbeda 080055903333 (tidak sebenarnya), seharusnya 28000 (tidak sebenarnya)".  Si C tidak kehabisan akal, dia mengatakan: "itu no teknisi mesin ATM nya...,mbak... Kalau ke no. 28000 akan lama di proses, tetapi kalau ke teknisi langsung ditangani".
  8. Si korban langsung percaya saja (mungkin karena sudah panik), segera dia menghubungi no operator/teknisi gadungan (si D). Ketika dihubungi, si D menginstruksikan untuk menyebutkan no PIN si korban tersebut (dengan alasan supaya segera di proses) dan si korban di suruh menunggu di rumah saja.
  9. Maka si A kembali ke mesin ATM tersebut untuk mengambil kartu yang tersumbat tersebut dengan menggunakan pinset.
  10. Pada akhirnya mereka mengambil uang si korban dengan sangat mudah, karena no PIN korban sudah diketahui.


Kronologi di atas tidak ada bertujuan apa-apa. Saya hanya ingin supaya kita lebih berhati-hati dalam bertransaksi banking, terutama via mesin ATM.

Tips & Solusi Bagi Nasabah Bank Penyedia Layanan ATM :


  • Jangan memberikan kartu ATM kepada orang lain.
  • Jangan memberitahukan nomor PIN kartu ATM kepada orang lain, baik melalui telpon ataupun memberikan kepada orang yang mengaku polisi ataupun petugas Bank.
  • Tidak menuliskan PIN pada kartu ATM atau tempat lainnya yang sama dengan tempat menyimpan kartu ATM.
  • Secara periodik melakukan perubahan PIN.
  • Saat menekan nomor PIN di mesin ATM, pastikan tidak ada orang lain yang memperhatikan atau jangan membiarkan (memberi kesempatan) orang mengintip PIN anda saat entry, gunakan badan untuk menghalangi.
  • Apabila kartu ATM hilang atau terjadi sesuatu dengan kartu pada saat sedang bertransaksi di mesin ATM, misalnya kartu ATM tertelan atau tidak bisa dikeluarkan, yang harus dilakukan segera adalah melakukan pemblokiran kartu dengan cara Menelpon sendiri ke Call Centre Bank yang bersangkutan, atau Menghubungi cabang Bank terdekat
  • Waspadai orang tak dikenal yang tiba-tiba menawarkan bantuan pada saat sedang bertransaksi di ATM.
  • Jangan mudah tergiur dengan tawaran hadiah yang disampaikan oleh oknum tertentu, baik melalui telpon atau SMS, yang meminta nasabah untuk mengirimkan sejumlah uang melalui ATM ke nomor rekening tertentu.
  • Jangan menghitung lembaran uang di area ATM atau memperlihatkan dompet/uang secara terbuka.
  • Jika merasa diikuti setelah bertransaksi di ATM, carilah tempat aman a.l. tempat yang ramai/banyak aktivitas.
  • Jangan ke ATM, jika merasa ragu-ragu atau takut karena melihat/ada orang ataupun hal-hal yang mencurigakan di area ATM, atau lampu penerangan di lokasi ATM tidak berfungsi/gelap.


Sumber:
Tips : http://www.bankmandiri.co.id/waspadai-penipuan-atm.aspx

Berhati-hatilah ketika sedang bertransaksi banking.
Salam Kejujuran

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun