Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis

Gemar membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

[Novel] Yamle Sang Burung Api, Episode 21-22

25 April 2025   03:52 Diperbarui: 25 April 2025   03:52 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Cover Novel Yamle Sang Burung Api (Dokumentasi Pribadi)

Yamle di Lingkungan Baru

Hari-hari pertama Yamle di istana Inggris adalah perpaduan antara kekaguman dan kebingungan. Kemewahan di sekelilingnya begitu berbeda dengan kesederhanaan di tanah Marind. Setiap sudut istana dipenuhi oleh lukisan-lukisan indah, permadani mewah, dan perabotan yang berkilauan. Namun, yang paling mencengangkan Yamle adalah orang-orang yang sibuk berlalu-lalang, mengenakan pakaian megah yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Di pagi hari, pelayan bernama Eliza datang ke kamar Yamle untuk membantunya bersiap-siap.

"Selamat pagi, Yamle. Bagaimana tidurmu?" tanya Eliza dengan senyuman ramah.

"Selamat pagi, Eliza. Tidurku nyenyak, terima kasih," jawab Yamle. "Tempat tidur ini begitu nyaman."

Eliza tersenyum. "Aku senang mendengarnya. Hari ini, kita akan berkeliling istana agar kau bisa mengenal lingkungan barumu."

Yamle mengikuti Eliza keluar dari kamarnya, menyusuri lorong-lorong yang panjang dan megah. Mereka memasuki ruang makan besar di mana sarapan telah disiapkan dengan mewah. Raja dan beberapa bangsawan sedang menikmati makanan mereka.

"Selamat pagi, Yamle," sapa Raja dengan ramah. "Mari, duduk dan sarapan bersama kami."

Yamle mengangguk hormat dan duduk di meja panjang. Di sekelilingnya, para bangsawan memandang dengan rasa ingin tahu yang mendalam. Meskipun perasaan canggung menyelimutinya, Yamle berusaha untuk tetap tenang.

"Bagaimana perasaanmu berada di sini, Yamle?" tanya salah satu bangsawan wanita, Lady Margaret.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun