Mohon tunggu...
Agustinus Marjito
Agustinus Marjito Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang pendidik sekolah dasar dan memiliki kecintaan pada dunia pendidikan anak-anak.

Praktisi pendidikan Dasar di Yogyakarta. Menempuh pendidikan di De Lasalle University Manila, Philipine dengan fokus Management Pendidikan dan kepemimpinan sekolah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Ruang Konvensional bagi Pendidikan Karakter Anak di Era Digital

19 Februari 2022   23:40 Diperbarui: 20 Februari 2022   05:56 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di era digital pembelajaran berbasis digital menjadi hal yang sulit dihindari.| Sumber: Dok. Quipper via Kompas.com

Pembangunan karakter generasi muda Indonesia menjadi perhatian besar di era digital sekarang. Karakter yang baik dan kuat dalam generasi muda merupakan modal dasar keberhasilan generasi muda Indonesia dalam berkiprah di masa depan yang ditandai dengan ketidakjelasan. 

Keterampilan berkomunikasi, keterampilan berpikir kritis, keterampilan berkolaborasi dan keterampilan berkreasi merupakan keterampilan pokok yang diperlukan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. 

Demikian diungkapkan Br. Dr. Gregorius Bambang Nugroho, FIC dalam webinar "Pendidikan Karakter anak di era Digital" dalam rangka 100 tahun Sekolah Dasar Pangudi Luhur Yogyakarta.

Menghadapi dunia digital yang semakin mendominasi kehidupan anak-anak digital native, sangat diperlukan ruang-ruang konvensional atau perjumpaan langsung antar pribadi siswa dan guru, orangtua, dan anak guna menumbuhkan karakter dan memperkuat karakter kemanusiaan kita. 

Pembicara webinar (dokumen koleksi pribadi)
Pembicara webinar (dokumen koleksi pribadi)


Perubahan Peradaban masyarakat

Dunia sedang mengalami perubahan cepat, karena disrupsi akibat kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi terutama kemajuan teknologi digital. Hal ini juga mengubah peradapan masyarakat kita. Kanal-kanal perjumpaan masyarakat beralih dari perjumpaan fisik, perkumpulan-perkumpulan ke dunia maya. 

Masyarakat kita menghabiskan waktu semakin banyak di dunia maya, dalam komunitas-komunitas maya, demikian juga keluarga-keluarga yang menjadi tempat pendidikan karakter anak, mulai dikuasai oleh hadirnya dunia maya, melalui gadget yang digunakan oleh para orangtua dan anak. 

Perjumpaan pribadi yang mendalam antara anak dan orangtua secara fisik, menjadi semakin berkurang. Padahal disitulah seharusnya terjadi pendidikan dan pembentukan karakter anak-anak, generasi muda kita. 

Pendidikan karakter anak-anak generasi digital menghadapi tantangan. Dunia semakin menuntuk daya kreatif anak-anak muda guna memecahkan segala persoalan yang dihadapi di dunia digital ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun