Hari-hari ini dunia pendidikan sedang disibukkan dengan pembicaraan mengenai kehadiran kurikulum prototipe yang sudah diuji cobakan di 2.500 sekolah penggerak.Â
Kabarnya kurikulum prototipe tersebut ditawarkan kepada sekolah-sekolah di luar kelompok sekolah penggerak untuk melaksanakan kurikulum prototipe jika sekolah sudah siap.Â
Kehadiran kurikulum prototipe ini diyakini oleh Kementerian Pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan ruang bagi kepala sekolah dan guru untuk melakukan inovasi pembelajaran yang menyiapkan generasi abad 21.
Menyimak beberapa pemberitaan di Kompas (29 Januari 2022), implementasi kurikulum prototipe ini memunculkan potensi keberhasilan dan potensi persoalan dengan pelaksanaan kurikulum prototipe di sekolah-sekolah penggerak maupun sekolah yang nantinya akan berpartisipasi secara mandiri.Â
Potensi kurikulum prototipe untuk menghasilkan siswa yang menguasai keterampilan yang dibutuhkan di era abad 21 tentu dengan syarat tertentu. Potensi munculnya kesenjangan pendidikan di Indonesia.Â
Potensi menimbulkan kebingungan dalam masyarakat dalam memilih sekolah bagi anaknya. Potensi menimbulkan ketidakadilan pada sekolah-sekolah di Indoneisa sebab hanya yang siap yang boleh melaksanakan, sedangkan yang tidak siap dibiarkan melanjutkan praktik yang sudah ada.
Kurikulum prototipe menyiapkan generasi abad 21
Semangat yang dibawa kurikulum prototipe adalah menghadirkan pembelajaran yang akan mengembangkan keterampilan abad 21: keterampilan berkomunikasi, keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, keterampilan berkolaborasi, keterampilan berkreasi. Suatu cita-cita yang sangat baik untuk menyiapkan generasi muda agar mereka siap berkarya di era digital sekarang ini.Â
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan telah menetapkan framework karakter pelajar pancasila yang telah ditetapkan oleh pemerintah: (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif, yang menjadi pedoman dalam pengembangan pendidikan karakter generasi muda Indonesia.Â
Dengan tujuan ini mengandaikan adanya inovasi pembelajaran di dalam kelas-kelas, pembelajaran yang mendukung pengembangan keterampilan dan karakter yang telah ditetapkan.Â