Mohon tunggu...
Agustinus Tamen
Agustinus Tamen Mohon Tunggu... Freelancer - Sekolah bisa tamat, tapi belajar tak pernah tamat.

Freelancer, Jurnalis & Editor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merefleksikan Pancasila bersama Aparatur Pemerintahan Sengah Temila, Tak Sengaja Jadi Ajang Reuni Guru-Murid

2 Oktober 2020   18:14 Diperbarui: 2 Oktober 2020   18:30 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Badan Sosialisasi MPR RI asal Kalbar Maria Goreti saat sosialisasi empat pilar bersama aparat pemerintah Kec. Sengah Temila, Kab. Landak. | dokpri

Kamar DPD RI merupakan perwakilan daerah provinsi yang dipilih langsung juga melalui Pemilu. Kedua kamar ini bersama-sama melaksanakan kedaulatan rakyat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang salah satunya tugas-tugas legislasi di tingkat nasional. Ketika bersidang bersama, anggota DPR RI dan DPD RI bergabung menjadi MPR RI. Keberadaan lembaga ini diatur dalam UU No. 17 Tahun 2014 yang kemudian diubah dengan UU No. 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, atau yang biasa disebut UU MD3.

"MPR RI ditugasi untuk memasyarakatkan Ketetapan MPR, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika kepada masyarakat di seluruh wilayah tanah air." papar Maria Goreti. Tugas ini selanjutnya lebih populer dikenal dengan nama Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Sebagai anggota MPR RI, Maria mengemban amanat memasyarakatkan Pancasila ke seluruh tanah air.

"Berdasarkan fungsinya, MPR RI terus berupaya memperkokoh dan mewujudkan misinya sebagai "Rumah Kebangsaan, Pengawal Ideologi Pancasila dan Kedaulatan Rakyat," lanjut Maria Goreti. Visi ini sebagai jembatan antara realitas perubahan yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, sekaligus menjaga jatidiri dan ideologi bangsa, yakni Pancasila. Untuk mewujudkan visinya itu, maka dipandang penting untuk terus menggaungkan Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya kepada setiap generasi dan seluruh lapisan masyarakat bangsa ini.

Sisi Lain, Ajang Reuni Guru-Murid

Di hadapan peserta sosialisasi, suasana menjadi semakin penuh "emosi" ketika salah seorang peserta yang juga guru senior di Pahauman, yakni Suradiwidjono atau dikenal dengan panggilan Pak Suro, menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran anggota DPD RI/MPR RI yang berasal dari daerah setempat. 

"Saya dan rekan-rekan guru yang lain sangat merasa bangga, bahagia bahwa ada beberapa anak didik kami yang sekarang menjadi teladan masyarakat. Kami bangga dan merasa berhasil mendampingi dan membentuk kalian putera-puteri kami. Ada yang sudah bertugas di DPR RI, juga di DPD RI seperti  Maria Goreti. Dan sebagaian besar yang hadir di sini juga pernah belajar di SMP Katolik Berbantuan Pahauman di Kecamatan Sengah Temila," ujar Pak Suro, guru asal Berbah, Yogyakarta ini.

Suradiwiyana mengatakan, para mantan muridnya kini sudah menjadi 'agen-agen' pembumian praksis hidup nilai-nilai Pancasila. "Bahkan di Pahauman sendiri  menjadi sarana 'miniatur' keindonesiaan karena di sini masyarakatnya sangat plural. Tokoh yang berasal dari guru pendatang menjadi tokoh yang membumi dan membaur di tempat ini, dan sungguh menyadari bahwa keanekaragaman adalah anugerah bagi Bangsa Indonesia," papar Suradiwidjono.

Mengenal Maria Goreti

Maria Goreti adalah salah satu dari empat anggota DPD RI dari Kalimantan Barat masa bhakti 2019 hingga 2024. Ia lahir di Kampung Kebadu, Desa Paloan-Pahauman, Kec. Sengah Temila, Kab. Landak, Kalimantan Barat, 29 Februari 1972. Ia adalah anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Felisianus Tamen dan Maria Emerensiana Janis. Masa kecil dan pendidikan dari SD hingga SMA dijalaninya di kampung kelahirannya. Jenjang pendidikan tinggi dijalaninya di Yogyakarta, yakni S1 di Universitas Atmajaya Yogyakarta dan S2 di Universitas Gajahmada Yogyakarta.

Sebelum terjun ke dunia politik, Maria Goreti menekuni dunia jurnalistik, menjadi wartawan tetap pada majalah Kalimantan Review (KR) terbitan Institut Dayakologi di Pontianak. Maria juga aktif menjadi reporter lepas pada The Jakarta Post, Mingguan Hidup, Liberty, Duta, dan Sadhana. Selain menjadi jurnalis, Maria juga menjadi pengajar pada perguruan tinggi swasta di Kota Pontianak.

Keberhasilan Maria Goreti dalam karir politiknya tidak lepas dari pengalamannya berorganisasi yang diasahnya sejak di bangku sekolah hingga di perguruan tinggi. Maria adalah aktivis kampus yang juga menjadi pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cab. Santo Thomas Aquinas Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun