Mohon tunggu...
Agustinus Sukamdi
Agustinus Sukamdi Mohon Tunggu... Guru - Literasi sebagai wujud nyata pengembangan pendidikan.

Guru SMP Xaverius 1 Palembang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Refleksi: Pentingnya Promosi Lembaga Pendidikan

25 September 2022   06:54 Diperbarui: 25 September 2022   07:00 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Hendrik, FB dan IG SMP Xaverius 1 Palembang

"Ketika kita berada di jalanan maka kita banya melihat spanduk atau banner terpampang di pinggir jalan.

Ketika kita menonton televisi entah siaran langsung seperti bulu tangkis, sepak bola, berita, bahkan sinetron maka kita menjumpai dengan sengaja disuguhkan iklan.

Ketika kita membuka media sosial, maka kita akan berjumpa juga dengan iklan."

Sepenggal kalimat yang bisa ditulis dari pikiran yang terlintas dan bisa dibuat oleh siapa saja secara pribadi maupun lembaga baik lembaga yang bergerak di bidang jasa maupun produk. 

Kondisi saat ini berbeda dengan puluhan tahun lalu, dimana media sosial belum serame saat ini. Jika suatu perusahaan ingin mengenalkan suatu produknya maka perusahaan tersebut akan mengenalkan produknya kepada masyarakat. Inilah yang disebut promosi dan periklanan. 

Periklanan menurut William G. Nickels (Basu Swasta, 1984, Sukamdi, 2001) bahwa periklanan adalah kombinasi non individual, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba serta individu-individu. Dari pengertian ini sangat jelas bahwa sebagai perusahaan yang menjual atau membuat produk atau jasa ataupun lembaga non laba bisa seperti sekolah harus melakukan kegiatan periklanan. 

Menurut Fandy Tjiptono, promosi adalah komunikasi pemasaran yang dikerjakan untuk mempengaruhi, menyampaikan sesuatu, membujuk, serta meningkatkan pasar sasaran dari suatu perusahaan (Kompas.com, 19 Feb 2022). Sangat jelas juga di sini bahwa promosi itu komunikasi antara lembaga atau perusahaan dengan masyarakat luas sebagai pembeli. 

Bagaimana dengan dunia pendidikan yang termasuk dalam lembaga non laba di era persaingan ketat antara sekolah negeri dan sekolah swasta juga sekolah swasta dan sekolah swasta? Jika melihat situasi saat ini yang berkembang maka sekolah negeri masih dimudahkan dalam penerimaan peserta Didik baru karena salah satu pertimbangan orang tua menyekolahkan anak-anaknya adalah permasalah biaya, maka sekolah negeri menjadi tujuannya. 

Maka untuk itu sekolah swasta yang "penghidupannya" dari iuran SPP peserta didik harus berlomba-lomba melakukan kegiatan periklanan atau promosi sehingga dikenal dan akhirnya menarik anak juga orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah tersebut. 

Persaingan lembaga pendidikan swasta dengan swasta lebih ketat lagi dalam hal penerimaan peserta didik. Selain periklanan dan promosi yang dilakukan, juga terkait fasilitas serta kualitas yang dapat dirasakan oleh calon peserta didik dimana hal ini sangat berpengaruh kepada pilihan orang tua menjatuhkan pilihannya kepada lembaga pendidikan tersebut. 

Maka setiap lembaga pendidikan berlomba-lomba memasang spanduk atau banner di tempat-tempat yang strategis supaya dapat dibaca oleh orang yang melihatnya. Bahkan media sosial yang sebagai tempat untuk promosi ada yang secara gratis dengan memasang pamflet atau layer ataupun yang berbayar. 

Secara gratis sudah jelas hanya pengguna media sosial tertentu yang bisa melihatnya namun untuk promosi yang berbayar membutuhkan dana yang tidak sedikit namun jangkauan promosi lebih luas dengan kriteria tertentu dan dana yang tidak sedikit. 

Apakah penting sebuah periklanan atau promosi untuk dunia pendidikan? Iya sangat penting. Mengapa? Meski sederhana pertanyaan ini tetapi sangat mendalam manfaat yang terselubung dari sebuah promosi. Ada beberapa alasan mengapa promosi harus dilakukan:

1. Masyarakat akan melihat lembaga pendidikan sudah membuka pendaftaran atau belum. 

2. Masyarakat umum akan melihat fasilitas yang disediakan di lembaga pendidikan supaya kelak jika anaknya mengenyam pendidikan akan mendapatkan fasilitas sesuai dengan yang diharapkan orang tua.

3. Keberhasilan peserta didik yang telah mengenyam pendidikan di lembaga tersebut dan juga alumninya dapat dilihat dari posisi yang saat diembannya dalam lingkungan masyarakat.

4. Selain fasilitas yang disediakan di lembaga pendidikan juga berbagai kegiatan untuk menumbuhkan minat dan bakat calon peserta didik menjadi pertimbangan orang tua sehingga anak-anaknya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

5. Tak kalah penting adalah biaya. Para calon orang tua yang akan menyekolahkan anak-anaknya berfikir dua, tiga bahkan berkali-kali, sesuai dengan pendapatan orang tua tersebut. 

Diakhir refleksi, mari bersama-sama mendukung program pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan seperti tercantum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun