Mohon tunggu...
Agustinus Sukamdi
Agustinus Sukamdi Mohon Tunggu... Guru - Literasi sebagai wujud nyata pengembangan pendidikan.

Guru SMP Xaverius 1 Palembang

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penguatan Penyusunan Perangkat Ajar

11 September 2022   12:27 Diperbarui: 11 September 2022   12:41 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Hj. Rini Herlina, M.Pd. Fasilitator sekolah Penggerak, Pengawas Pembina Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Selatan. Dok. Pribadi

Sengaja dalam bentuk diary saja, kepada para suhu kompasianer terkasih bisa memberi masukan lebih leluasa, terkhusus para penggiat dunia pendidikan.

Masih sangat terasa bagaimana akan pemberlakuan Kurikulum Merdeka, sebelum Tahun Pelajaran baru 2022-2023 dimulai dan setelah sebulan pemberlakuan di sekolah yang memberlakukan secara mandiri, entah dalam bentuk seminar, pelatihan maupun membuka-buka PPT dari Nara sumber. 

Sesudah perjalanan kurang lebih dua bulan pemberlakuan Kurikulum Merdeka di SMP Xaverius 1 Palembang untuk kelas 7, pada hari Sabtu, 10 September 2022 kembali mengadakan pertemuan dengan Ibu Hj. Rini Herlina, M.Pd., selaku fasilitator sekolah penggerak dan juga sebagai pembina pengawas di lingkungan dinas Pendidikan provinsi Sumatera Selatan. 

Adapun pertemuan dengan Ibu Rini dalam acara Penguatan Penyusunan perangkat ajar Kurikulum Merdeka SMP Xaverius 1 Palembang (Kepsek, Fr. M. Faustianus Banusu, M.Pd., FB Ama). Sebelum memasuki materi Penguatan penyusunan perangkat ajar, kembali Ibu Rini mengajak para guru untuk melihat kembali Pembelajaran Paradigma Baru, Perencanaan Serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian, Pengolahan Hasil Penilaian (asesmen) dan Pelaporan Hasil Belajar.

Satu pertanyaan yang Ibu Rini berikan kepada peserta penguatan penyusunan perangkat ajar yaitu "lebih bagus penilaian sumatif atau penilaian proses?". Dengan serentak para peserta penguatan menjawab "penilaian proses". Dalam kurikulum 2013 pun demikian bahwa penilaian proses dimana penilaian diberikan pada saat proses pembelajaran berlangsung. 

Setalah panjang lebar mengulang kembali tentang kurikulum merdeka, Ibu Rini mengagendakan 1 sesi untuk para peserta penguatan perangkat pembelajaran menyiapkan dan mempresentasikan satu modul ajar yang terdiri dari satu Tujuan Pembelajaran (TP) dalam satu pertemuan. 

Antusiasme peserta untuk mempresentasikan hasil diskusi dalam.kelompok mata pelajaran sangat tinggi hal ini didukung dengan pemberian reward dari ibu Rini berupa buah yang tersedia di meja diberikan kepada peserta penguatan yang mewakili kelompoknya. 

Presentasi Kelompok IPA, Ibu Lusia Hendarti, S.Si. Dok. Pribadi
Presentasi Kelompok IPA, Ibu Lusia Hendarti, S.Si. Dok. Pribadi

Hanya ada tiga kelompok mata pelajaran yang diminta untuk mempresentasikan modul ajar yaitu kelompok IPA yang diwakili oleh Ibu Lusia Hendarti, S.Si dengan analis dari kelompok mata pelajaran bahasa Inggris, kelompok Olahraga diwakili oleh Bapak Adi Nugroho, M.Pd. dengan analis dari kelompok mata pelajaran seni budaya dan terakhir yang mempresentasikan modul ajar kelompok Bahasa Indonesia yang diwakili oleh Ibu Fransiska Sulistianingsih, S.Pd. dengan analis dari kelompok mata pelajaran Matematika. 

Presentasi Modul Ajar Kelompok Bahasa Indonesia, Ibu Septa Sulistianingsih, S.Pd. Dok. Pribadi
Presentasi Modul Ajar Kelompok Bahasa Indonesia, Ibu Septa Sulistianingsih, S.Pd. Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun