Mohon tunggu...
Agustinus Sukamdi
Agustinus Sukamdi Mohon Tunggu... Guru - Literasi sebagai wujud nyata pengembangan pendidikan.

Guru SMP Xaverius 1 Palembang

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Nglencer di Belitang OKU Timur

3 Mei 2022   12:19 Diperbarui: 3 Mei 2022   12:32 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanan: Pastor Sukadi SCJ dengan Ibu Sriyana (Kepala Desa Karang Binangun II) dan suami. Dok.@sukadi scj

Sesuatu yang belum hilang sampai saat ini ketika perayaan keagamaan berlangsung. Bagi umat Kristen ketika Hari Raya Natal dan Paskah (bagi penulis) dan ketika Hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam (keluarga besar sebagian), sejak kecil diperkenalkan dengan istilah nglencer.

Bentuk silahturahmi yang mungkin di sebagian daerah ada yang mengalami ada yang tidak mengalaminya. 

Suasana Keluarga Way Halom. Dok. @ambrosius suprapto
Suasana Keluarga Way Halom. Dok. @ambrosius suprapto

Biasanya saat pertama yang dilakukan adalah berkunjung ke orang tua atau yang dituakan dalam keluarga. Kepada Orangtua atau yang dituakan dengan cara sungkem, mohon maaf lahir batin yang dilakukan baik disengaja maupun yang tidak disengaja selama setahun. 

Selanjutnya baru silahturahmi ke tetangga-tetangga dekat. Silahturahmi tidak hanya untuk mereka yang merayakan misal hanya muslim saja tetapi yang beragama lainpun juga ikut bersilahturahmi. Inilah toleransi yang ada di masyarakat.

Suasana Jalan Belitang. Dok. Pribadi
Suasana Jalan Belitang. Dok. Pribadi

Baru beberapa hari kemudian bersilahturahmi ke tempat keluarga yang jauh. Ada yang menggunakan kendaraan roda empat, dua hingga sepeda onthel memenuhi jalan-jalan protokol hingga jalan kampung.

Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan batin bagi yang merayakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun