Mohon tunggu...
Agustino Pratama
Agustino Pratama Mohon Tunggu... Jurnalis - Desainer Grafis dan Bangunan, Konten Kreator, serta Penulis Amatir yang mood nya naik turun

"Siapa tak kenal binatang jalang, lihat diri sendiri penasaranmu hilang. Jangan menangis, diatas masih ada bintang." Seburuk apapun kita, kita selalu mempunyai kesempatan untuk memulai perubahan. Jangan pernah ragu untuk melangkah. Berpegang teguh pada satu prinsip, "Bukan menjadi orang lain untuk menjadi yang terbaik, jadilah diri sendiri yang pasti bisa menjadi seseorang yang lebih baik." - Agustino Pratama -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mahmudin dan Nurudin, "Pencalonan Lurah"

12 Januari 2018   19:23 Diperbarui: 12 Januari 2018   19:28 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu tau kan, gimana mbak Mini?" tanya, Nurudin.

"Iya."

"Mbak Mini kan masih saudaranya pak Wid. Nah, tadi pagi, mbak Mini ngobrolin rencana pak Wid buat nyalon lurah lagi tahun depan di warung Mas Lepi." Lanjut Nurudin menjelaskan.

"Terus?"

"Ya, dasar Mas Lepi yang suka gosip, kabar pak Wid mau nyalon Lurah lagi, di sebarin ke warga yang lain." tambah Nurudin. "Nah, masalahnya jadi ruwet, setelah pak Iwan mendengar kabar itu."

"Ruwet gimana, maksudmu Nur?"

"Ya, kamu tau kan, pak Iwan?" tanya, Nurudin.

"Iya."

"Pak Iwan kan masih saudaranya pak Yanto. Dan warga juga sudah sama-sama tau kan, kalau pak Yanto dari dulu pingin sekali jadi lurah?"

"Iya, aku tau Nur. Wong aku juga sempet dukung pak Yanto waktu Pemilihan lurah sebelumnya." potong Mahmudin.

"Nah, sebagai saudara pak Yanto, mendengar kabar pak Wid mau nyalon lurah lagi, pak Iwan agak tak terima Mud." Nurudin kembali menjelaskan pada sahabatnya. "Pak iwan dan Mbak mini, sempat ribut di warung mas Lepi. Keduanya saling menjelekkan calon lurah yang lain. Mbak Mini menjelekkan Pak Yanto, Pak iwan menjelekkan pak Wid. Dan keduanya jadi ribut."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun