Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beubeudilan atau Tetembakan

20 Januari 2022   16:33 Diperbarui: 20 Januari 2022   16:36 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beubeudilan atau tetembakan permainan tradisional anak laki laki. Ada yang membuat beubeudilannya dari pelepah pisang. Jadi pelepahnya di ambil bagian yang besar lalu atasnya di potong potong tapi tidak sampai putus si pelepahnya terus dibentuk sesuai kreasi, beragam bentuk ada yang tiga susun ada yang dua susun. Disatukan pakai nyere. Saling adu bunyi, potongan yang tidak putus tadi di buka dan ditutup secara bersamaan dengan tangan kanan hingga menimbulkan suara nya cukup keras.

Ada juga beubeudilan pakai bambu. Jadi bambu kecil dipotong hingga terlihat ada lubangnya, lalu dibuat tusukannya yang menembus lubang bambu kecil itu, dengan potongan bambu yang sama sebagai pegangannya. Jadi nyambung sama selongsongnya. Biasanya pelor nya pakai kertas yang di lunakkan dengan air terus di bentuk bulat bulat kecil sesuai besar lubang bambu yang dipakai. 

Sebagai bedil bedil an bambu yang sederhana mendapat tembakan saat permainan rasanya lumayan sakit, pelor di masukan ke dalam lubang bambu lalu di tekan pakai potongan bambu yang lain. Ada juga yang iseng air untuk melunakkan kertas nya pakai ludah, jadi bau ludahnya.

Selain pakai bambu ada juga yang pakai katapel biasanya itu digunakan untuk mendapatkan burung yang sedang terbang atau buah yang matang di pohonnya. Terbuat dari kayu kalau dulu pohon beluntas atau kaca beling tanaman yang biasa dijadikan pagar alami rumah panggung. Atau dari kayu pohon buah buahan yang tumbuh di sekitar halaman rumah.

Biasanya di cari yang bentuknya seperti hurup Y besar. Yang pegangannya kuat dan lekukannya bagus seperti hurup V atau hurup U dan masing masing di kedua batang hurup itu di ikatkan karet untuk ban dalam atau dari rangkaian karet gelang dan bagian tengahnya diantara karet di pasang kalau dulu potongan karet ban yang agak besar untuk menyimpan batunya. Untuk tembakan yang biasanya di tarik dan batunya yang disimpan di tengah diarahkan ke buah atau burung yang sedang terbang.


Ada lagi yang biasa di mainkan saat mau lebaran puasa idul adha. Yakni cubluk dan lodong. Cubluk terbuat dari tanah yang di campur air hingga membetuk semacam Guha atau gua atau rumah dari tanah yang di disain dengan bentuk semacam rudal, ada tempat keluar suara atau cerobongnya dan ada tempat untuk menyimpan karbit biasanya dari kaleng atau botol plastik yang dibuat jadi ada pegangan yang panjangnya. 

Jadi saat karbit di masukan kedalam air yang ada di potongan wadah plastik. Karbit akan mendidih lalu dimasukan kedalam cubluk. Lalu api dinyalakan pada ujung nyere atau bambu lalu di sundut atau di nyalakan bagian tengahnya yang dilubangi dan keluar suara dari cerobong nya. 

Suaranya keras seperti ledakan.
Ada lagi yang dari bambu dengan lubang yang agak besar kurang lebih prinsipnya sama seperti itu. Jadi pakai karbit dan menimbulkan suara seperti ledakan. Jika sekarang lebih ke pepetasan atau kembang api. Dulu kembang apinya kecil dan hanya bisa di pegang sekarang lebih banyak menggunakan kembang api yang bisa di tembakan ke udara dan membetuk beragam percikan warna yang indah sekali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun