Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Nyai alias "Kuntilanak"

3 Juni 2021   21:28 Diperbarui: 3 Juni 2021   21:38 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Beberapa tahun lalu beberapa orang pernah tidak sengaja melihat sesosok penampakan barangkali jin yang meyerupai seorang wanita berabut panjang, tubuhnya tinggi ramping tidak gendut, melayang, tidak berjalan, atau kakinya tidak menyentuh tanah.

Melayang menyusuri bagian belakang sebuah rumah entah dari mana datangnya yang jelas sosok itu katanya sempat beradu pandang dengan seorang nenek tua yang saat tengah malam itu keluar dari rumahnya. Mungkin ia ketempat itu bolak balik selama beberapa malam, hingga suatu malam seseorang mendengar suara seperti suara ayam yang berkokok namun agak aneh, tepat di balik jendala sumber suara itu berasal dan saat yang empunya kamar itu membuka gordennya, ia melihat sosok itu dengan jelas dan sosok itu pun melihat kearah sang pemilik kamar. sosok itu nampak baginya tak memiliki wajah seperti manusia pada umunya, tidak memiliki mata, hidung, bibir dan alis. sosok itu terdiam lama, hingga saat sang pemilik kamar memanggil orang lain yang saat itu sedang ada di rumah bersamanya.  Sosok makhluk jin masih dapat di lihat oleh yang lainnya.

Cerita itu kemudian hanya  tinggal cerita apalagi setelah dua orang yang kedatangan sosok itu sudah meninggal dunia. Meski demikian ceritanya masih berlanjut hanya saja sosok nya tidak kentara seperti saat itu. meski keberadaanya bisa di anggap ada atau masih terasa, seseorang ber-asumsi jika itu adalah penampakan sosok jin qorin. 

belakang ini ramai bahasan mengani nyai, ada yang menganggap jika nyai itu identik dengan wanita yang sudah nenek-nenak dan sudah beberapa kali menikah, ada juga yang beranggapan jika nyai itu sosok wanita yang pandai bicara, beberapa bulan lalu seingat saya, dunia politik juga di guncang oleh nyai yang berani membicarakan dengan gamblang lawan politiknya. Di dunia modern ada juga sosok nyai dalam kehidupan sehari hari, nyai yang jarang sekali membicarakan kejelekan keluarganya atau suaminya, anak-anaknya.

Jadi jika ada masalah si nyai ini akan mencari-cari orang, biasanya yang umurnya di bawah dia untuk dijadikan bahan pembicaraan, jadi selama ia kesal mungkin lelah, stress entah itu dibelakangnya atau di hadapannya ia akan terus saja membicarakan mengenai diri, keluarga atau teman si orang yang menjadi bahan pembicaraannya itu biasanya sosok nyai di dunia modern ini melakukan hal itu kepada seorang wanita lagi. Merasa kasihan, merasa khawatir, merasa peduli padahal tidak demikian dan semuanya di tujukan untuk mengobati dirinya sendiri.

 Hal yang luar bisa sulit untuk bisa mengalahkan sosok nyai yang sudah memiliki kehidupan yang amat modern ini. jika dalam dunia mitos sosok kuntilanak  atau jin wanita yang sudah bisa di taklukan oleh dukun hingga menjadi manusia lalu di nikahi oleh seorang pria maka jin wanita itu bisa membawa kekayaan, nama baik pada pria tersebut, maka dalam dunia nyata hal ini tidak jauh berbeda.

Dalam kehidupan nyata sosok nyai yang padai 'bersilat lidah' barangkali bisa dikatakan demikian tidak jauh berbeda dengan mitos kuntilanak tersebut banyak pria bahkan hampir semua pria tergila-gila pada sosok nyai ini. Entah itu muslim taat, maupun tidak taat juga non muslim. Karena dalam dunia modern barangkali kemampuan nyai ini sangat dibutuhkan oleh para pria kebanyakan, entah bahasanya di pahami atau tidak yang jelas sosok nyai ini biasanya menjadi bahan para pria untuk mengalahkan lawan kerjanya, untuk nampak cemerlang di tempat kerjanya atau ada seseorang yang ingin disingkirkan atau untuk menutupi kekurangan mereka.

Sosok nyai ini bisa mengubah alur hidup sebuah keluarga atau seseorang. Apalagi jika sosok nyai ini sudah di mainkan atau memerankan peran tertentu dalam sebuah sistem, misal sistem pemerintahan, sistem politik pemilihan umum. Kendati demiakan wanita yang bisa dikatakan nyai ini jika sudah menumbalkan atau ada tumbalnya yakni wanita lain yang dijadikan olehnya sebagai bahan untuk pijakannya. Meski nampak aneh hal ini banyak terjadi dikalangan kaum wanita dan wanita yang dijadikan bahan pijakannya ini ada yang sampai gila dan ada juga yang sampai buhun diri. Sosok nyai ini cukup di rahasiakan atau di tutupi oleh kalangan muslim dan menggangap hal demikian sebagai hal yang lumrah. Apalagi jika mendekati pemilihan umum. 

Mending lihat sosok kuntilanak yang menyeramkan yang melayang-layang titisan jin, sosok nyai modern ini sudah membawa saya ke pinggir jurang kehidupan sendirian berkali-kali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun