Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rahasia Cantik ala Kraton

26 Juli 2019   11:28 Diperbarui: 26 Juli 2019   11:56 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekayaan alam bumi nusantara sebenarnya tidak kalah ampuh untuk membantu para wanita mempercantik diri dibandingkan dengan perawatan modern yang serba canggih. Kalau melihat rekam jejak wanita-wanita zaman dulu, spa atau salon bahkan belum ada, tapi mereka ternyata tidak kalah 

cantik dari wanita modern sekarang ini. Bahkan, cantik mereka adalah cantik alami yang tak lekang oleh usia. Dalam kisah-kisah dongeng kerajaan atau sejarah pun selalu mengungkap perempuan-perempuan bangsawan memiliki kecantikan tak berbanding. 

Bahkan beberapa literature jawa kuno telah mencatat adanya penggunaan ramuan-ramuan jamu yang berbahan rempah dan herbal nusantara untuk menjaga kesehatan serta kecantikan yang sudah menjadi bagian dari cara hidup bangsa kita sejak dulu terutama dikalangan wanita keraton, bahkan dalam salah satunya djampi (Penyembuhan dengan menggunakan ramuan obat-obatan, doa-doa, atau aji-aji) dari Kerajaan Mataram, sekarang Yogyakarta tahun 1.700-an. Ditemukan di dalamnya sekitar 3.000 resep jamu. Begitu juga menurut sejarah yang tercatat oleh Taman Djamoe Indonesia milik PT Nyonya Meneer, jamu sudah membudaya sejak periode kerajaan Hindu-Jawa. Ditemukannya prasasati Madhawapura dari zaman Majapahit sudah menuliskan adanya profesi peracik jamu, yang disebut Acaraki, dan pada relief candi Hindu dan Budha, seperti pada candi Borobudur, Prambanan, Penataran, dan Sukuh sekitar tahun 800-900 masehi juga menggambarkan beberapa alat yang digunakan antara lain; lumpang, pipisan, dan ulesan untuk membuat dan meracik jamu dan herbal. Selanjutnya tradisi tersebut terus dikembangkan di lingkungan istana atau keraton.

            Berikut langkah-langkah yang sering dilakukan para putri kraton dalam menjaga dan merawat kencantikannya,

Langkah perawatan diawali dengan mandi menggunakan air rendaman bunga sedap malam, diringi dengan alunan gending klasik untuk memanjakan indra pendengaran (asmartaswara) yang membuat tubuh menjadi rileks.

Selesai mandi, tubuh dibalut dengan kain sutra yang didinginkan di dalam guci yang dimasukan ke lemari pendingin, kain sutra lembut nan halus ini akan memberikan sensasi awal pada indra peraba (asmarasutra).

Indra ini kemudian dimanjakan dengan pijat relaksasi dengan minyak aroma terapi untuk melancarkan peredaran darah pada saraf dan otot dibagian bawah kulit.

Dilanjutkan dengan scrubbing dari bahan kelapa parut yang berfungsi mengangkat sel-sel kulit mati, kotoran, debu, dan menghilangkan bau badan sekaligus memberi nutrisi pada kulit. Sementara di sekeliling ruangan diberi aroma terapi sedap malam yang memanjakan indra penciuman (asmararum) untuk membawa kesuasana yang lebih tenang.

Seusai terapi ramuan minuman sehat yang terdiri dari cengkih, santan, dan gula batu di sajikan untuk memanjakan indra pengecap (asmarawara) minuman yang terasa segar yang memiliki beragam khasiat kecantikan, yakni mencerahkan kulit wajah, menghilangkan jerawat dan di percaya sebagai salah satu ritual untuk awet muda.

            Adapun beberapa warisan budaya leluhur bangsa yang dikenal untuk menjaga kecantikan dari para putri antara lain; jamu, lulur, mangir, ratus, boreh, bedak dingin, tapel, pilis, galian putri, galian kakung, delima putih, jamu sepet wangi dan kosmetika tradisional lainnya.

https://www.guepedia.com/Store/lihat_buku/Mzg4OQ

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun