"Sobat Budaya, salam budaya. Ini mau ngasih tutorial masang kolor. Simpel, tetapi belum tentu semua orang tahu. Terutama anak-anak generasi sekarang, tho? Â Ini celananya sudah molor, biar kenceng. Kalau enggak, nanti bisa melorot kalau dipakai."
Saya setengah kaget setengah tertawa ketika menonton reel Eyang DNT (Didik Nini Thowok) tentang tutorial memasang kolor. Karena diawali dengan sapaan kepada Sobat Budaya dan salam budaya, saya pikir beliau hendak membahas sesuatu yang penting. Penyebutan Tutorial Masang kolor sekadar hook dan bridging.
Eh, ternyata tidak begitu. Setelah ditonton sampai habis, ternyata beliau betul-betul sedang melakukan tutorial cara memasang kolor! Tepatnya kolor untuk celana kolor yang sudah molor.
Dalam reel tersebut Eyang DNT bahkan langsung berpraktik. Alat praktiknya adalah celana pendek kolor yang sudah molor karetnya (kolornya), kolor baru yang sudah dipotong sesuai ukuran, dan peniti.
"Untuk anak yang manja, jangan sering njagakke, ya. Njagakke ibunya atau pembantu. Harus sendiri. Kalau darurat harus bisa sendiri." Demikian pesan penting Eyang DNT dalam reel tersebut. Tentu dengan gaya khasnya.
"Ya ngene iki carane. Hehehe ... Nah, ini ya. Pokoknya diukur sebesar perut kalian masing-masing. Nah, ini udah (sembari berbicara beliau menunjukkan kolor yang dipasangi peniti, yang sudah muncul lagi di ujung lubang kolor).
Nah, gitu. Simpel, ya? Kelihatan simpel, tetapi kalau enggak pernah mencoba tidak akan pernah bisa. Iya 'kan? Mandiri, Sayang. Jadi tidak selalu menggantungkan orang lain. Oke. Salam budaya. Masang kolor. Hehehe ... "
Saya pun ikut tertawa-tawa. Merasa kena prank. Betul-betul tak menyangka kalau bakalan menyimak tutorial masang kolor dari Sang Maestro Tari kaliber dunia itu. Salut, deh. Beliau ternyata masih bisa memasang kolor celana sendiri. Bahkan, kepikiran untuk membagikan ilmu perkoloran tersebut kepada warganet. Terkhusus untuk anak-anak zaman now yamg mungkin tak paham kalau celana mereka ada kolornya.
Mungkin sama seperti saya, Anda awalnya akan tertawa-tawa belaka membayangkan Tutorial Masang Kolor ini. Bisa-bisanya seorang seniman budayawan yang ketenarannya mendunia bikin unggahan receh begitu? Akan tetapi kalau direnungkan, sesungguhnya Eyang DNT justru sedang menjalankan perannya sebagai budayawan. Beliau sedang berusaha melestarikan budaya kemandirian kepada generasi muda. Plus mendidik agar mereka tak manja dan tak terbiasa tergantung pada orang lain.
Sungguh. Malam ini tak sia-sia saya main-main ke Instagram. Berkat unggahan reel Eyang Didik Nini Thowok mengenai Tutorial Masang Kolor, saya menjadi bernostalgia (dulunya saya diajari memasang kolor oleh almarhum bapak) sekaligus tersadar bahwa saya belum pernah mengajari anak saya untuk memasang kolor.