Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja di dunia penerbitan dan dunia lain yang terkait dengan aktivitas tulis-menulis

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nyadran, Paket Sembako, dan Harga Pangan Jelang Ramadan

22 Maret 2023   10:58 Diperbarui: 22 Maret 2023   11:03 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paket sembako yang saya terima (Dokpri Agustina)

Sejak kemarin sore aku di Jogja. Nengok ibu. Sekalian mau Nyadran.

Sebuah pesan WA saya terima pada Sabtu malam. Dari sahabat semasa kuliah, yang kini tinggal di Jakarta.

Oke. Insyaallah besok aku ke situ, ya. Sekalian mau lihat orang Nyadran di Masjid Pathok Negoro. Kalau lepas Zuhur sudah selesai atau belum ya, Nyadrannya?

Walaupun jawabannya acara sudah bubaran kalau Zuhur, saya tetap niat berkunjung. Tujuan utama kunjungan 'kan berjumpa dengannya.

Apa boleh buat? Saya tak bisa berkunjung lebih pagi karena ada undangan pengajian sejak pagi.

Namun, ternyata pada pukul 11 lebih sedikit saya sudah berjumpa dengannya. Jauh sebelum Zuhur. Jadi, saya masih bisa melihat sisa-sisa kemeriahan Nyadran* di Masjid Pathok Negoro Dongkelan*.

Rumah orang tua sahabat saya memang dekat dengan Masjid Pathok Negoro Dongkelan. Selisih satu rumah saja. Kakak laki-lakinya bahkan menjadi abdi dalem Kraton Yogyakarta, bagian pasareyan (yang mengurusi makam).

Sudah pasti saya sangat antusias. Maklumlah. Baru saat itu melihat acara Nyadran secara langsung. Tempatnya di Masjid Pathok Negoro pula.

Perlu diketahui, di belakang masjid ada kompleks pemakaman tua. Salah satu yang dimakamkan di situ adalah Kiai Syihabuddin. Beliau adalah cikal bakal Desa Dongkelan sebagai tanah perdikan.

Oleh karena itu, saat Nyadran ramai sekali. Rombongan-rombongan dari berbagai daerah berdatangan. Tujuannya membersihkan makam dan berkirim doa. Warga setempat pun demikian.

Puncak acara berupa kenduri. Sebagaimana umumnya Nyadran, kue apem menjadi komponen utama. Dilengkapi dengan ketan dan kolak kering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun