Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja di dunia penerbitan dan dunia lain yang terkait dengan aktivitas tulis-menulis

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pembunuhan di Magelang, Keigo Higashino, dan Kompasianival 2022

30 November 2022   09:18 Diperbarui: 30 November 2022   09:25 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tepat pada saat sedang masygul gara-gara sebelumnya melihat foto Pak Bas (Menteri PUPR RI) di akun Instagram Kompasiana, yang menginformasikan bahwa beliau akan hadir di Kompasianival 2022, sebuah berita buruk saya dengar dari radio.

Ada pembunuhan di Magelang! Si pelaku adalah anak kedua, sedangkan para korban terdiri atas kedua orang tua dan kakak perempuannya. Pembunuhan dilakukan dengan racun yang dibeli secara daring. Diumpankan ke dalam kopi dan teh yang diminum oleh para korban.

Saya tertegun menyimak berita buruk itu. Rasa masygul yang semula ada berubah menjadi kengerian dan ketidakpercayaan.  Sederet pertanyaan melintas di benak.

Sedalam apakah rasa sakit hati si pelaku, yang notabene darah daging korban? Sehingga sedemikian besar tekadnya untuk menghabisi nyawa keluarga sendiri?

Mengapa? Apa yang sesungguhnya terjadi? Bagaimana bisa? Apa alasan kuat si pelaku untuk meracuni seluruh anggota keluarganya? Atau, jangan-jangan si pelaku pembunuhan tidak sehat mental?

Rasanya sulit percaya bahwa peristiwa tersebut terjadi di dunia nyata. Di kota yang tak begitu jauh dari tempat saya berdomisili pula. Sementara selama ini saya berpikiran bahwa peristiwa serupa itu hanya dapat terjadi dalam novel Keigo Higashino.

Terusterang saja, berita pembunuhan di Magelang itu serta-merta mengingatkan saya pada Salvation of A Saint. Sempat terpikir, jangan-jangan pelaku pembunuhan di Magelang terinspirasi oleh novel karya Keigo Higashino tersebut.

Entahlah. Entah mengapa saya spontan mengaitkan peristiwa sadis di Magelang dengan karya novelis Jepang itu? 

Mungkin karena sama-sama menggunakan racun sebagai senjata? Mungkin karena si pelaku dan si korban sama-sama punya hubungan dekat sebagai keluarga?

 
Apa pun penyebab dan kemungkinannya, yang jelas unggahan akun Instagram Kompasiana tentang bakal hadirnya Pak Bas di Kompasianival 2022 dan berita pembunuhan di Magelang telah membuat saya kian masygul. Pun, bikin pikiran mendadak rumit.

Seketika saya juga tersadarkan, betapa hidup sering kali kontradiktif. Tak jarang dua hal kontras menyapa kita secara bersamaan. Kadangkala malah lebih dari dua hal. Memaksa kita untuk sedikit merasa gila!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun