Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja di dunia penerbitan dan dunia lain yang terkait dengan aktivitas tulis-menulis

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Zakat atau Donasi Online Itu Sungguh Memudahkan

6 Mei 2021   20:29 Diperbarui: 6 Mei 2021   20:43 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumen Yatim Mandiri

Perlahan namun pasti, banyak hal yang sebelumnya 'sekadar' dilakukan secara offline, kini mulai jamak dilakukan secara online. Kondisi demikian sebetulnya telah mulai berlangsung jauh sebelum pandemi Covid-19. Namun, tatkala itu belum semasif sekarang.

Kebanyakan orang, termasuk saya, waktu itu masih lebih memilih cara-cara offline. Terlebih pilihan offline memang masih tersedia, sementara yang online masih cenderung jadi "pilihan entaran aja". Tentu saja penyebabnya, rata-rata orang masih cenderung gaptek.

Katakanlah, masih dalam masa transisi. Mungkin pertimbangannya, ketimbang malu gara-gara tak paham lebih baik offline saja. Itu kalau saya, sih. Hehehe ....

Namun, keadaan berubah cepat begitu negara api menyerang. Mau tidak mau sejalan dengan anjuran Stay at Home dan Jaga Jarak, hal-hal/cara-cara online segera saja menjadi pilihan utama.

Mulai dari belanja kebutuhan sehari-hari hingga pendaftaran sekolah, semua dilakukan secara online. Pendek kata, apa pun yang bisa dibikin online ya bakalan dibikin online. Termasuk dalam hal penggalangan dana dan pembayaran zakat.

Iya. Cara-cara online di banyak bidang kehidupan adalah keniscayaan. Semangatnya adalah memudahkan. Membuat segalanya praktis dan efektif.

Alhasil, khalayak mulai membuka diri terhadap perubahan tersebut. Tidak bisa tidak, kegaptekan mesti dikikis jika ingin urusan-urusan hidup berjalan lebih praktis dan efektif. Minimal itulah yang saya rasakan dan lakukan.

Lama-kelamaan saya pun terbiasa untuk melakukan transaksi online. Termasuk dalam hal berdonasi dan berzakat/bersedekah.

Kalau ditanya, apa tidak khawatir kalau ternyata donasi atau uang sedekah itu diselewengkan? Transaksinya 'kan online? Kita tidak berhadapan langsung dengan petugas penerimanya. Bahkan, tidak tahu pasti di mana lokasi kantor yang mengurus dana atau zakat tersebut. Hanya tahu alamatnya.

Insyaallah saya percaya penuh kepada lembaga zakat/donasi tersebut. Sudah pasti saya percaya setelah mempelajari profil mereka, ya. Bukan main percaya buta tanpa penelitian sebelumnya.

Teliti Dahulu Profilnya di Dunia Maya 

Di era digital seperti sekarang, bagaimanapun jejak langkah seseorang/sebuah lembaga dapat ditelusuri dengan mudah. Maka sebuah lembaga yang kredibel pastilah akan membuka informasi tentang dirinya sebanyak mungkin. Transparansi dan keterbukaan bakalan dilakukannya demi meraih kepercayaan publik.

Website dan akun medsosnya mudah diakses. Lebih dari itu, para donatur/pembayar zakat akan dikirimi informasi tentang pertanggungjawaban penggunaan dari dana/zakat yang berhasil dikumpulkan. Kalau butuh konfirmasi atau bertanya, para petugasnya pun mudah dihubungi. Nomor kontak mereka aktif dan siap dihubungi.

Kebetulan saya punya pengalaman dengan dua lembaga zakat, yaitu Yatim Mandiri dan Nurul Hayat. Sejauh ini saya puas dengan kinerja keduanya.

Foto Dokumen LAZNAZ Nurul Hayat
Foto Dokumen LAZNAZ Nurul Hayat
O, ya. Selain laporan pertanggungjawaban, keduanya secara berkala mengirimkan aneka informasi lain yang bermanfaat kepada pembayar zakat.

Yang sifatnya mengingatkan agar tak lupa melakukan amalan-amalan saleh. Komplet dengan doa-doa yang wajib dibaca. Terlebih jika beberapa hari ke depan ada momentum khusus (hari besar keagamaan).

Bagi saya yang awam dan cenderung lalai untuk mengingat momentum-momentum serupa itu, apa yang dilakukan kedua lembaga zakat tersebut tentu sangat bermanfaat.

Sangat Memudahkan dalam Berzakat/Berdonasi 

Sungguh, saya merasa amat terbantu dengan adanya penggalangan donasi dan zakat secara online. Terbantunya meliputi dua hal.

Pertama, saya tak perlu repot-repot menyediakan uang tunai untuk berzakat/bersedekah dan berdonasi. Tinggal transfer, konfirmasi, beres.

Kedua, saya diingatkan untuk berzakat/bersedekah atau berdonasi. Tahu sendiri 'kan, ya? Selama pandemi pergerakan kita terbatas sekali. Termasuk menjadi tak lagi bisa hadir di pengajian-pengajian. Sementara di forum serupa itulah biasanya kita diingatkan untuk mengisi kotak amal.

Demikian secuil pengalaman saya dengan Yatim Mandiri dan Nurul Hayat. Semoga berfaedah dan menginspirasi serta dapat membantu menepis keraguan Anda untuk berzakat/berdonasi secara online.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun