Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja di dunia penerbitan dan dunia lain yang terkait dengan aktivitas tulis-menulis

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pengalaman Mencicipi KA Solo Ekspres

26 Mei 2018   14:21 Diperbarui: 26 Mei 2018   21:28 3315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.suara.com

Seorang kawan tiba-tiba berkirim pesan WA. 

"Mau ikut, enggak? Kami hendak naik sepur hijau."

Membaca pesan tersebut, dahi saya spontan berkerenyit. Apa itu sepur hijau? 

Belum sempat saya mengetikkan sebuah pertanyaan sebagai respons, kawan tersebut sudah kembali berkirim pesan. Kali ini tanpa kata tanpa kalimat. Hanya berupa foto sebuah poster. 

Sumber: https://www.suara.com
Sumber: https://www.suara.com
O la la! Rupanya sepur hijau yang dimaksud adalah Solo Ekspres. Yakni kereta api jurusan Solo Balapan-Yogyakarta-Kutoarjo. Yang secara resmi diluncurkan pada tanggal 17 Mei 2018 lalu. 

Lagi-lagi kawan saya berkirim pesan WA. "Gimana? Mau ikut atau tidak? Kita rencana pergi Ahad nanti. Hari terakhir Rp0,00"

Tak perlu menunggu lama, langsung saya mengiyakan. PT KAI sudah berbaik hati memberikan kesempatan untuk icip-icip armada terbarunya. Secara cuma-cuma. Jadi, mengapa tawaran asyik itu mesti diabaikan? 

Alhasil pada tanggal 20 Mei 2018, selepas zuhur, saya dan kawan-kawan sudah narsis manis di salah satu gerbong Solo Ekspres. Oya. Kami naik dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta, sekitar pukul setengah satu siang. 

Oya. Meskipun berbiaya Rp 0,00, prosedur pengecekan tiket tetap dilakukan. Hmm. Penasaran saya jadinya. Andai tak bisa menunjukkan tiket, apa serta-merta akan diturunkan di stasiun berikut? Walaupun statusnya sebagai penumpang icip-icip? 

Sudah pasti kami tak melulu terpaku pada keempukan kursi si hijau. Mumpung segalanya kondusif, eksplorasi dan swafoto pun kami lakukan maksimal. Hingga ke dalam toilet sekali pun. Terlebih kereta melaju dengan stabil. Getaran mesinnya nyaris tak terasa tak terdengar.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Toiletnya keren 'kan? Sesuai dengan harga tiketnya lah ya. Yang berlipat ganda jika dibandingkan dengan tiket Prameks. 

Terkait dengan harga tiket, rasanya Solo Ekspres ini kurang cocok untuk para penglaju, yang tiap hari pulang pergi Solo-Yogyakarta. Dengan kata lain, amat berat di ongkos. Maka tak dapat sering dipakai sebagai alternatif pengganti Prameks. Kalau sesekali sih, misalnya sebab mengejar waktu, bolehlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun