The influence of professionalism and teacher personality aspects on students' emotional intelligence
                                                  Oleh Agustina
               Mahasiswa MM Uniba, Dosen Pengampu Dr. H. Basrowi, S.Pd, M.Pd, SE, ME Uniba Banten Indonesia
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia melalui sebuah proses sesuai dengan fungsi pendidikan nasional, yaitu mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat hidup manusia Indonesia, dalam rangka upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan Pendidikan nasional dapat terwujud dengan adanya para pelaksana pendidikan, yang tidak lain adalah pendidik atau dikenal dengan profesi guru.
Guru merupakan unsur utama pada proses pendidikan, di tingkat institusional dan instruksional. Guru sebagai pengajar sekaligus pendidik, merupakan acuan normatif dalam upaya meningkatkan kualitas serta pembinaan kesadaran sebagai salah satu dari banyaknya faktor pendidikan yang eksistensinya sangat menentukan jalannya suatu proses pendidikan, sehingga tidak semua orang bisa menjadi seorang guru karena harus memiliki kualifikasi tertentu, di mana guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Seorang guru harus memiliki sifat profesional, dengan ciri-ciri utama memiliki komitmen untuk bekerja keras, memiliki rasa percaya diri yang baik, bisa dipercaya dan menghargai orang lain. Salah satu hal yang amat penting dari sifat profesional adalah memiliki komitmen untuk bekerja keras untuk kemajuan sekolah. Guru sebagai pendidik yang profesional harus mampu berperan sebagai komunikator dan fasilitator bagi peserta didik didalam kelasnya, sebagai komunikator seorang guru harus menyampaikan pesan-pesan pelajaran kepada siswa.
Peningkatan profesionalisme guru juga dapat dilakukan dengan selalu melakukan inovasi pembelajaran serta mengembangan kreativitas guru melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Seorang guru profesional tidak hanya memiliki landasan ilmu pengetahuan yang baik, namun juga mempertimbangkan kompetensi yang lain, sehingga tidak hanya berorientasi pada optimalisasi penguasaan konsep keilmuan namun memiliki moralitas yang baik sebagai teladan dalam pendidikan, unggul dalam pengetahuan serta moral yang baik.
Untuk menghasilkan anak didik yang berkualitas guru tidak cukup hanya professional dalam mendidik anak, tapi guru juga harus mempunya kompetesi kepribadian yang baik. kompetensi kepribadian bukan bagian dari bahan yang akan dan harus diajarkan para guru pada peserta didik tapi merupakan kekuatan yang harus dimiliki setiap guru, agar dapat menghantarkan peserta didik  menjadi orang-orang cerdas (smart citizen). Guru pintar tidak akan terlalu bermanfaat jika tidak memiliki komitmen untuk mengajar dengan baik. Komitmen untuk mengajar, membimbing dan mendampingi para siswanya belajar, merupakan bagian dari kompetensi kepribadian.
Kompetensi Kepribadian tidak sesempit komitmen mengajar, membimbing dan mendampingi para siswa belajar agar menjadi anak-anak berprestasi dimasa yang akan dating Halastra Thessaloniki, YUnani, menegaskan bahwa kompetensi kepribadian meliputi sifat-sifat yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas mereka sebagai guru, yang dapat dilatih dan dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan.Dan menurut beliau juga bahwa guru yang berkepribadian baik harus memiliki sifat, professional; selalu berfikir konsefsional; menpunyai sifat ekspektasi; sifat kepemimpinan; dan orang tersebut memiliki banyak relasi.
Untuk bisa menjadi seorang guru yang berkepribadian baik, seorang guru juga harus memiliki sifat manajerial, dengan flesibelitasnya dalam menghadapi siswa dalam kelas. Seorang guru harus memiliki keahlian dalam perencanaan kelas, mengorganisasi kelas sejak hari pertama dia bertugas, cepat memulai kelas, melewati masa transisi dengan baik, memiliki kemampuan dalam mengatasi dua atau lebih aktifitas kelas dalam satu waktu yang sama.Â