Mohon tunggu...
Agustin Isnaini Mujahidah
Agustin Isnaini Mujahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penyuluh Pertanian Kabupaten Kebumen

Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Penyuluhan Pertanian UNSOED Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

"Budidaya Tanaman Sehat", Solusi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

10 Oktober 2021   15:36 Diperbarui: 11 Oktober 2021   13:03 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perbaikan kesuburan tanah dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk organik dan kapur pertanian. Penggunaan pupuk organik dimaksudkan untuk perbaikan fisik dan kimia tanah guna peningkatan kesuburan tanah. 

Pemberian kapur pertanian (dolomit) pada lahan sawah dimaksudkan untuk meningkatkan pH tanah menjadi netral guna peningkatan struktur tanah. Dengan pH tanah yang netral dan adanya pupuk organik, maka akan meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah, merangsang populasi dan aktifitas mikroorganisme tanah, bahkan dapat menetralisir senyawa-senyawa beracun baik organik maupun anorganik.

  • Pengolahan tanah yang tepat

Pengolahan tanah dilakukan secara bertahap dengan waktu kisaran antara 15 – 21 hari agar diperoleh lapisan tanah yang siap ditanami. Tahap pertama adalah pembalikan lapisan tanah agar terjadi proses fermentasi sisa tanaman di dalam tanah. Tahap kedua, proses penggemburan atau proses pencampuran bahan organik dengan tanah hingga bahan menyatu dengan lapisan olah tanah dan membentuk lumpur. Pada tahapan ini diaplikasikan pupuk organik dan kapur pertanian (dolomit), dan dibiarkan sekitar 7 hari. Tahap ketiga, proses perataan permukaan tanah agar lapisan tanah benar-benar siap ditanami padi pada saat tanam dilaksanakan.

  • Penggunaan Bibit Varietas Unggul

Benih yang akan ditanam dipilih benih yang lebih tahan/toleran terhadap serangan hama. Benih yang akan disemai diseleksi terlebih dahulu dan direndam dengan air bersih selama semalam serta diperam selama satu hari sampai tumbuh calon batang serta akar. Selanjutnya benih direndam dengan Agensia Hayati selama 10 – 15 menit dan disebar di persemaian. Setelah berumur 15 – 25 hari setelah sebar, bibit ditanam dengan jarak tanam yang dianjurkan menggunakan sistem tanaman jajar legowo 2:1 atau 4:1.

  • Penanaman Refugia

Refugia adalah mikrohabitat buatan yang ditanam dalam lahan pertanian sebagai salah satu upaya konservasi musuh alami terutama parasitoid dan predator di pertanaman. Fungsi refugia adalah tempat berlindung sementara dan penyedia tepungsari makanan alternatif berbagai musuh alami. Refugia yang ditanam adalah yang berbunga, seperti tanaman bunga matahari, kenikir dan bunga kertas (zinnia) karena mempunyai warna bunga yang mencolok dan diminati serangga musuh alami.

  • Pengendaliaan Hama dan Penyakit

Pengamatan secara rutin dilakukan, agar keberadaan OPT diketahui sejak awal. Aplikasi Agensia Hayati dianjurkan pada saat tanaman berumur 2, 4 dan 6 minggu setelah tanam. Pengendalian OPT dilakukan sesuai dengan Prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Jika populasi masih rendah, aplikasi menggunakan Agensia Hayati atau Pestisida nabati. 

Jika populasi sudah diatas ambang pengendalian, dapat digunakan insektisida kimia secara bijaksana. Penyiangan gulma dilakukan sesuai dengan kondisi pertanaman. Khusus daerah endemis WBC, PBP dan Kerdil rumput/hampa dianjurkan diaplikasikan karbofuran. Dan daerah endemis penyakit BLB/Kresek dan Blast dianjurkan diaplikasikan Phaenibacillus polimixa. 

Demikian beberapa prinsip budidaya tanaman sehat pada padi, yang bertujuan agar diperoleh padi yang benar-benar berkualitas baik, aman konsumsi dan sehat. Budidaya Tanaman Sehat pada padi akan menjadi solusi hidup sehat yang harus selalu kita jaga untuk keberlangsungan masyarakat yang sehat, serta terwujud pembangunan pertanian berkelanjutan.

Ditulis Oleh : Agustin Isnaini Mujahidah

Mahasiswa Pasca Sarjana

Magister Penyuluhan Pertanian

UNSOED Purwokerto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun