Mohon tunggu...
Agustiani Putri
Agustiani Putri Mohon Tunggu... Ilmuwan - Turkey, Egypt, Singapore, Japan, Malaysia, Thailand

Beyond expectation, keep istiqomah be lillah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Agustiani Putri dan Tim Mikroalga Mengatasi Tingginya Polusi Udara DKI Jakarta hingga ke Kancah Internasional

3 Juli 2019   21:48 Diperbarui: 3 Juli 2019   22:10 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai generasi muda, tahukah kalian bahwa berdasarkan data dari AirVisual yang dirilis pada Selasa , 25 Juni 2019, Jakarta merupakan kota dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia. Catatan ini membuat udara Ibu Kota lebih tercemar dari Lahore, Pakistan dan Hanoi, Vietnam, yang masing-masing ada di peringkat dua dan tiga.  Lantas apa yang kamu lakukan untuk berkontribusi sebagai mahasiswa? lantaran mahasiswa tidak melulu tentang IPK yang tinggi, tapi kamu harus ingat lingkunganmu juga butuh perhatianmu loh...

Yaps saya dan tim sudah membuat alat fotobioreaktor mikroalga dan mengikutinya di beberapa perlombaan di nasional maupun internasional. Ketika saya jadi mahasiswa baru saya bergabung dengan organisasi Kelompok Peneliti Muda (KPM) UNJ. Berawal dari membuat tim satu organisasi yang terdiri dari saya, Husni Falah (Geografi 2014), Adi Nugroho (elektro 2015), Agustiani Putri (Matematika 2015), Dwi Oktaviani (biologi 2016), dan M Aldi Mauludin (Elektro 2016). Kami berkumpul untuk memecahkan masalah terkait polusi udara yang tinggi di DKI Jakarta. 

Kami memutuskan untuk mengikuti ajang perlombaan ilmiah PKM-P Pengelolaan Kebencanaan yang diadakan oleh Humanitarian Forum Indonesia, BNPB, Oxfam, RISTEK DIKTI, dan Australian Aid. Kemdian kelompok kami pun dinyatakan didanai dan lolos PIMNAS dan diharuskan mepresentasikan karya kami pada tanggal 20 april 2016. 

Hari rabu tanggal 21 april 2016 menjadi sebuah momen yang luar biasa dan tak akan terlupakan bagi kami karena kami membawa baik kampus sekaligus menjadi perwakilan kampus dalam ajang perlombaan Nasional ini. Kemudian pukul 12.00 pihak panitia pun mengumumkan pemenang dan Alhamdulilah dinyatakan bahwa tim dari kampus UNJ yang kami wakili mendapatkan juara pertama, disusul dengan kampus ITS dari Surabaya sebagai juara 2 dan UPN sebagai juara ketiga.  Kemudian ada kejadian unik dan begitu menyenangkan bagi kami disaat kami dipanggil dan diajak berbincang oleh pihak BPBD DKI Jakarta yang tertarik dengan penelitian kami. Dan kami pun tanpa ragu langsung menggunakan kesempatan ini dan akhirnya menghasilkan tawaran kerjasama bersama BPBD, yaitu mengajak untuk mengajukan penelitian ini kepada pihak Gubernur DKI Jakarta dengan syarat ttd Rektor UNJ dan tembusan BPBD. 

dokpri
dokpri
Tidak berhenti sampai situ, kami pun mempresentasikannya di acara pertemuan kebencanaan di ITB, Bandung yang diundang langsung serta dibiayai penuh. Di sana kami banyak bertemu dengan pemerintahan dan salah satu tokoh masyarakat yang terkenal yaitu Ridwan Kamil. Tak hanya di kancah nasional, kami pun membawa alat ini ke kancah internasional untuk dipublikasikan bersama professor yang sudah expert dalam bidang sains, teknologi, dan lingkungan di Univertas Malaya, Malaysia.  Alhamdulillah kami terpilih menjadi best paper dengan ide yang cemerlang menurut professor daro berbagai negara seperti Mexico, Jepang, Jerman dan lain-lain. Kami pun juga mendapat dana dari PKM-GT DIKTI 2 kali pada tahun 2016 dan 2017 dengan modifikasi alat skala besar yang akan ditempatkan di setiap JPO di DKI Jakarta untuk mengurangi polusi udara.

dokpri
dokpri
Lalu apa keunggulan dari fotobioreaktor mikroalga? Keunggulan kultivasi mikroalga Nannochloropsis sp. dapat memberikan hasil reduksi gas emisi CO2 yang relatif cepat dibandingkan gerakan menanam pohon yang membutuhkan waktu bertahun-tahun pertumbuhannya, sehingga memberikan hasil yang relatif lama dalam mereduksi gas emisi CO2 di DKI Jakarta. Keunggulan penggunaan mikroalga Nannochloropsis sp. adalah biomassanya hanya 0,05 kali biomasa tumbuhan laut, namun kemampuan menyerap CO2 sama dengan tumbuhan darat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun