Mohon tunggu...
Agustian Aditya Pratama
Agustian Aditya Pratama Mohon Tunggu... Sejarawan - Panjang umur Pendidikan

Suka sejarah, Traveling dan Penulis amatir.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Brebes, Rendahnya Kesadaran akan Pendidikan, Tingginya Kemiskinan dan Tren Pernikahan Dini

28 September 2020   22:22 Diperbarui: 3 Oktober 2020   15:09 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Monumen juang yang terletak pada pusat kota Brebes. gambar diambil dari : Panturapost.com

 

Judul artikel ini muncul dalam benak saya ketika melihat lingkungan dikabupaten saya sendiri yaitu Kabupaten Brebes yang terasa mengalami kemunduran peradaban ditengah hiruk pikuk teknologi dan akses pendidikan yang semakin meluas, bukan tidak mungkin banyak hal yang mendasari kemunduran ini dan akhirnya bercabang dan mengalami perluasan masalah dalam hal ini. 

Brebes merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah setelah kabupaten Cilacap, wilayah Brebes ini terletak disebelah paling barat Jawa tengah dan terletak di perbatasan kota cirebon dan Provinsi Jawa Barat. Kota yang terkenal dengan sebutan kota bawang atau telur asin ini dikaruniai tanah dan sumber daya alam yang luas namun dibalik itu sayangnya Brebes belum memiliki sumber daya manusia yang mampu mengelola kabupatennya dengan baik, masih terdapat kesenjangan dikabupaten ini dan tingkat kemiskinan yang memiliki perbandingan yang luar biasa serta pendidikan yang kurang dari kata layak.

Ada beberapa hal yang mendasari hal ini berdasarkan pengalaman saya dalam menilai kondisi lingkungan saya sendiri, yang pertama adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pendidikan dan kurangnya akses pendidikan itu sendiri. Masyarakat yang saya temukan dilingkungan saya sendiri rerata merupakan lulusan sekolah dasar, jauh dari kata layak memang namun perlu kita sadari bahwasanya pendidikan merupakan pangkal dari kesejahteraan dengan adanya pendidikan menciptakan manusia yang seyogyanya menjadi insan manusia yang berbudi dan mengalami pengembangan pola pikir serta memiliki nilai sopan santun dan keluhuran yang tinggi, tanpa adanya pendidikan manusia sulit mengalami pengembangan diri dan sulit menjadi manusia berbudi karena pendidikan bahwasanya seperti wadah bagi manusia itu sendiri untuk mengasah pemikiran mereka, tanpa adanya pendidikan kemungkinan kita tidak dapat meraih kemerdekaan yang telah dilakukan founding fathers kita terdahulu. Rata rata mereka merupakan manusia manusia yang memiliki pola pikir berbeda dengan tambahan semangat revolusi dalam meraih perjuangan kemerdekaan Indonesia, wadahnya yaitu melalui pendidikan sehingga para bapak pendiri bangsa kita ini memiliki pemikiran yang reformis dan maju.

Yang kedua wujud dari pangkal permasalahan tadi yaitu pernikahan dini, saya melihat setelah angka putus sekolah yang masif menyebabkan beberapa kaum perempuan muda akhirnya memutuskan untuk menikah dini karena tekanan dari orang tua maupun karena aktivitas mereka yang minim karena putus sekolah tadi. Dampaknya sungguh buruk dalam hal ini, mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam berkeluarga dan parenting teaching yang baik sehingga akhirnya akan memiliki kesulitan dalam mendidik anak mereka nantinya. Wujud lain yaitu mereka juga kurang memiliki skill yang baik karena tidak menempuh jalur pendidikan yang ditetapkan dan tidak mendapatkan akses dalam mengasah skill mereka, dampaknya mereka akan kesulitan mengajari anak mereka maupun mendapatkan pekerjaan karena minim skill kecuali mereka mau bergerak dan melakukan kursus untuk pembinaan diri mereka sendiri.

Yang terakhir perwujudan cabang dari hal hal tadi adalah timbulnya kemiskinan dan penurunan kesejahteraan, dampak yang ditimbulkan sungguh bercabang dan berpola yang akhirnya menimbulkan masalah penurunan kesejahteraan, dari pendidikan yang mengalami kendala, pernikahan dini yang tidak memliki teaching parenting dengan baik hingga timbulnya masalah kemiskinan didaerah ini yang berpola, jika hal ini terus terjadi maka bukan tidak mungkin lagi Brebes akan menjadi wilayah yang tertinggal dan memiliki akses yang lebih sulit daripada wilayah lain. Hal ini juga tidak hanya harus diperhatikan oleh masyarakatnya namun juga harus didukung oleh pemerintah melalui program program kesejahteraan masyarakat yang lebih efisien, efektif dan masif sehingga masyarakat dapat mengakses pendidikan dengan lebih baik dan memiliki pengembangan sumber daya manusia yang lebih baik. Pemerintah seharusnya menjadi contoh dan role model bagi masyarakat agar bisa menunjukan jalan ke masyarakat agar menuju ke peradaban yang lebih baik dan mampu bersaing dengan sumber daya manusia didaerah lainnya melalui rekonstruksi program yang lebih efisien efektif dan masif. Dengan adanya program program tersebut dengan harapan masyarakat mampu meningkatkan taraf hidup mereka dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Brebes ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun