Mohon tunggu...
Agustanto Imam Suprayoghie
Agustanto Imam Suprayoghie Mohon Tunggu... Administrasi - Konsultan Komunikasi di Republik Ini

berusaha mendisiplinkan diri, dengan menjadi diri sendiri, bersikap lebih baik, selalu memandang bahwa tidak ada sebuah kelebihan tanpa kekurangan, dan tidak ada kesempurnaan tanpa kesalahan, masa depan adalah tantangan, dan itu harus ditaklukkan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkuat Perekonomian Indonesia? Gunakan Produk Lokal!

17 Desember 2017   12:54 Diperbarui: 17 Desember 2017   13:13 1711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pernah beli permen Kopiko? Itu Produk Indonesia

Kaos atau Kemeja merk Executive? Itu juga bikinan orang Indonesia.

Dan Anda pernah belikan Hot Wheels buat anak anda? Kalau bisa, beli yang banyak..karena 54 juta mobil-mobilan Hot Wheels ternyata diproduksi di Indonesia.

Dari beberapa informasi yang disampaikan narasumber di acara Kompasiana Nangkring hari ini bersama Kemenperin,  Ada beberapa hal penting yang sebenarnya perlu untuk segera dilakukan oleh pemerintah untuk menunjukkan keseriusannya menjadikan brand lokal dicintai, dimiliki dan digunakan oleh warga Indonesia. Dan ini tidak mudah, butuh kerja konsisten dari pemerintah plus segenap masyarakat Indonesia untuk sinergi dalam melakukannya;

Beli Produk Lokal = Mengurangi Pengangguran

 Logika sederhana dari statemen ini memang agak njelimet. Gampangnya begini, Produk Lokal tentu dibuat oleh orang-orang Indonesia (mostly). Semakin banyak produk lokal yang kita gunakan (demand), artinya akan meningkatkan sisi supply, dimana pasti dibutuhkan banyak tenaga kerja untuk memenuhi permintaan pasar agar ketersediaan produk terpenuhi. Tenaga kerja untuk apa? Untuk melakukan proses agar produk lokal tersebut selalu ada dan tersedia di pasar. Hal ini tentu berdampak pada dibutuhkan tenaga kerja yang terkait dengan produk tersebut; mulai dari sisi produksi, pemasaran bahkan mungkin jaminan purna jual. Pada akhirnya, angka pengangguran pun akan turun, karena kebutuhan tenaga kerja di Indonesia selalu tersedia.

Beli Produk Lokal = Mengurangi Potensi Sumber Daya Alam Mentah Diekspor.

Sumber Daya Alam Indonesia ini melimpah ruah. Sayangnya, beberapa sudah mulai langka, misal Aspal, Minyak Bumi, Kita dulu dikenal sebagai produsen Aspal dan Minyak Bumi terbesar setelah negara-negara Arab. Sekarang? Untuk kebutuhan dalam negeri saja kita harus Impor. Agar hal ini tidak terulang, maka kebijakan Kementerian Perindustrian mendukung Industri Kecil Menengah (IKM) untuk meningkatkan kualitas hasil produksinya harus didukung dengan upaya dan keinginan yang kuat dari masyarakat untuk menggunakan produk lokal. Demand yang tinggi atas sebuah produk industri, pada akhirnya mengurangi kemungkinan untuk larinya bahan-bahan lokal yang menjadi komponen utama produk tersebut dijual secara mentah ke luar negeri. Kenapa mengurangi? Karena nilai ekonomis barang tentunya akan semakin tinggi jika bahan-bahan mentah tersebut bisa diolah di Indonesia.

Beli Produk Lokal = Bikin kita semakin bangga sama Indonesia

Banyak informasi yang disampaikan oleh narasumber hari ini diacara Kompasiana Nangkring, beberapa diantaranya yang bikin saya cukup optimis atas kualitas produk Indonesia pasti akan mendunia dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari lima negara yang menjadi Macan Ekonomi Dunia di tahun 2030 nanti adalah banyaknya produk-produk Indonesia yang saat ini sudah mendunia dan diakui kualitasnya. Sebut saja macam Indomie. Siapa yang tak kenal dengan mie instant produk asli Indonesia ini. Bahkan saat saya pergi berhaji Agustus lalu, Indomie jadi menu wajib Jemaah haji sedunia yang datang ke Arab Saudi. Indomie juga jadi produk nomor satu di Afrika. Lalu ada Polygon, sepeda pabrikan asli Sidoarjo, Indonesia; Kopiko, Permen yang menjadi menu wajib bagi para antariksawan dunia. Gila..Ini semua yang bikin kawan-kawan kita. Saudara-saudara kita meeenn. Jadi, masih malu make produk lokal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun