Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maria, Sang Pemilik Hari Natal

24 Desember 2018   08:20 Diperbarui: 24 Desember 2018   12:40 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:www.katolisitas.org

Bagian kedua, 'Santa Maria, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati'. Ini adalah bentuk bentuk pemohonan kepada Maria yang telah bergelar 'Santa', yang artinya orang Kudus dan telah diangkat ke Surga. Gereja katolik percaya bahwa orang suci dan kudus di Surga bisa mendoakan orang lain, baik yang masih menjalani kehidupan di dunia atau saat sudah berpulang.

Jadi, jelaslah bahwa doa Salam Maria bukanlah doa meminta sesuatu kepada Maria, tapi memuji dia dan buah tubuhnya, yaitu Yesus, serta memohon agar turut didoakan. Kenapa harus melalui Maria dan tidak langsung meminta kepada Yesus? Ya, boleh-boleh saja, tapi memohon untuk didoakan oleh orang lain dan saling mendoakan adalah lazim dilakukan oleh manusia sebagai mahkluk sosial.

Anak meminta restu orang tua untuk didoakan dalam setiap menjalani aktifitas penting. Orang yang sakit juga sering meminta untuk didoakan oleh yang mengunjungi agar lekas sembuh. Umat beragaman juga sering didoakan oleh tokoh agamanya, seperti Pastur, Pendeta, Ustad, dan lain-lain.

Berdoa dan memohon sendiri langsung kepada Tuhan adalah berkah, tapi sering mendoakan orang lain adalah anugerah. Untuk itu, saling menjadi perantara doa bagi orang lain akan mendatangkan anugerah Tuhan.

Santa Maria, sang Ratu Surgawi adalah berkah bagi manusia, karena doa dan permohonan kita akan diperindah dan dipantaskan untuk kemudian disampaikan kepada Puteranya. Seperti ketika Yesus tidak bisa menolak permintaan ibuNya untuk merubah air menjadi anggur pada pesta pernikahan di Kanaan, maka Dia pun akan mengabulkan segala permintaan ibuNya di Surga.

*****

Sebagai penutup, penulis akan membagikan cerita imajinasi yang telah cukup lama beredar di tengah-tengah umat, tentang 'kehebatan Maria' di Surga.

Suatu ketika, saat Yesus sedang berjalan-jalan di RumahNya, Dia mendapati ada sangat banyak orang yang seharusnya tidak berada di dalam Surga. Dia lalu memanggil Petrus sang penjaga pintu Surga.

Katanya kepada Petrus "Petrus, mengapa kamu membiarkan banyak orang yang tidak Aku minta berada di RumahKu? Mestinya kamu hanya boleh memasukan orang yang Aku bolehkan masuk"

Petrus dengan sedikit gugup menjawab "Maaf Tuan, hamba sudah menjalankan tugas dengan benar. Hamba hanya memasukan orang-orang sesuai daftar yang Tuan berikan"

"Lalu, kenapa ini banyak sekali orang di luar daftarKu bisa ada di sini?" kata Yesus dengan nada meninggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun