Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pesawat Nirawak Sang Pembunuh Nurani

5 November 2017   22:36 Diperbarui: 6 November 2017   13:31 12366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: scout.com

Penulis masih ingat betul, beberapa tahun lalu saat ramai munculnya game yang mengandung unsur kekerasan dan dimainkan oleh anak-anak. Saat itu banyak orang tua yang mencemaskan pengaruh buruk dari game tersebut terhadap perkembangan emosi anak yang memainkannya, sehingga banyak dari mereka melarang anaknya bermain game tersebut.

Namun saat ini, permainan game yang ada unsur kekerasannya sudah menjadi hal yang biasa. Banyak dari mereka beralasan bahwa itu hanya permainan virtual, tidak terjadi di dunia nyata. Mereka juga beralasan bahwa manusia, termasuk anak-anak haruslah terus mengikuti perkembangan jaman dengan kemajuan teknologinya, agar tidak tertinggal dari yang lainnya.

Bisa dipastikan suatu saat nanti, orang membunuh orang lain dan menghancurkan suatu tempat dari jarak sangat jauh, melalui sebuah permainan video game, akan dianggap sebagai suatu hal yang wajar. Bahkan bisa menjadi sesuatu yang menggembirakan manakala sukses melakukan penghancuran 'musuh' dalam gametersebut. Seperti anak-anak jaman sekarang yang bersorak gembira manakala berhasil menghancurkan musuh dalam permainan video game mereka.

Penutup

Sepertinya perang masa depan adalah perang permainan video game. Indonesia, sebagai bangsa berdaulat sudah semestinya menyiapkan senjata masa depan tersebut dengan segala perangkat lunak dan kerasnya. Pertanyaannya, sudah sampai mana drone kita? Ehhmmmm..... sepertinya itu bukan prioritas deh,.... kita lebih tertarik meningkatkan keimanan kayaknya. Masih banyak perilaku bidah dan haram yang harus diluruskan terlebih dahulu. Semua itu demi masuk surga kelak. Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun