Satu-persatu mereka memasuki kamar sang Raja. Tapi hingga berhari-hari sayembara dilakanakan, tak satupun yang dapat menyembuhkan penyakit sang Raja. Raja benar-benar merasa putus asa.
Hingga suatu hari, datanglah seorang nenek tua menghadap sang Ponggawa. Nenek tua itu meminta izin kepada Ponggawa untuk memasuki Istana.
"Mau apa kau nenek tua?" tanya sang Ponggawa kepada nenek tua.
"Wahai Ponggawa yang gagah berani, izin kan aku masuk ke Istana. Aku ingin ikut sayembara untuk menyembuhkan sang Raja" kata nenek tua.
"Baiklah, Nek. Sebentar, aku masuk dulu ke Istana untuk meminta izin kepada Raja" kata Ponggawa. Lalu masuk ke dalam Istana.
"Paduka Raja. ada nenek tua yang ingin mencoba menyembuhkan sakit paduka Raja. apakah Paduka mengizinkannya?" tanya Ponggawa.
" Nenek tua? Hmmm ...baiklah, suruh dia masuk" kata sang Raja.
Ponggawa keluar kamar untuk menemui nenek tua.
"Nenek tua? Bisa apa dia? ... Kalaupun dia dapat menyembuhkan sakitku, tentu saja aku tidak sudi memberikan hadiah yang banyak untuknya. Enak saja ..." kata sang Raja dalam hatinya.
Sang Raja tetap berbaring di atas tempat tidurnya ketika nenek tua itu masuk.
"Hai nenek tua, obat apa yang dapat kau berikan untuk menyembuhkan sakitku?" kata sang Raja. Matanya menatap tajam ke arah nenek tua.